BW harap Plt pimpinan KPK tak bernasib seperti dirinya
BW ingin KPK kembali memiliki kekuatan yang besar untuk bisa kembali menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (BW) mengatakan, ada beberapa hal yang harus segera dilaksanakan oleh ketiga Plt Pimpinan KPK yang baru. Pertama adalah menjelaskan potensi conflict of interest yang bisa terjadi dari kasus-kasus hukum yang pernah ditangani.
"Saya pernah punya pengalaman jadi lawyer untuk kasus LPS. Karena itu saya di-bully saat sedang menjalankan tugas sebagai pimpinan KPK. Makanya mereka harus menjelaskan potensi conflict of interest-nya karena saya tidak ingin pimpinan KPK yang sekarang juga ikut di-bully," ungkapnya di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (22/2).
Lalu, kedua mereka juga harus memulai konsolidasi kekuatan kemudian menyinergikannya dengan institusi-institusi penegak hukum yang lain. BW ingin KPK kembali memiliki kekuatan yang besar untuk bisa kembali menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Dan ketiga, pimpinan baru KPK itu harus bisa segera tampil di masyarakat memaparkan program-program stratejiknya bagi KPK. "Program-program stratejik itu juga harus sebisa mungkin memperlihatkan sinergitas KPK dengan lembaga-lembaga hukum yang lain," tutup BW.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. Selanjutnya, Jokowi mengeluarkan Perppu anggota sementara KPK demi berlangsungnya kinerja di lembaga antirasuah itu.
"Diikuti pula tiga pengangkatan anggota sementara (Pelaksana Tugas) pimpinan KPK," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pres di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2).
Tiga orang itu adalah mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki, Guru Besar Hukum Pidana Indriyanto Seno Adji dan Deputi Pencegahan Johan Budi.
Baca juga:
Ini pembelaan Komjen Budi Waseso soal tudingan kriminalisasi KPK
Bambang Widjojanto bangga dapat dukungan dari kaum intelektual
Orasi berapi-api Bambang Widjojanto pimpin aksi save KPK & Polri
Pendemo: Jokowi jangan plintat plintut berantas korupsi
Bambang Widjojanto bersihkan Pos Polisi di Bundaran HI
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.