Cak Imin: TKI yang meninggal di Jeddah karena sakit
"Itu karena sakit sebelumnya, dia ikut antre," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar.
Terjadi aksi bakar-bakaran di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi. Akibatnya, satu orang TKI tewas dalam peristiwa ini. Namun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar membantah jika TKI yang tewas itu karena aksi bakar-bakaran tersebut. Menurutnya, orang tersebut tewas karena sakit.
"Itu karena sakit sebelumnya, dia ikut antre. Kemlu yang lebih tahu sih sebetulnya, karena semua informasi yang paling akurat dari Kemlu," jelas Muhaimin saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (10/6).
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menjelaskan, peristiwa amuk massa terjadi karena membludaknya antrean yang mengurus berkas di KJRI Jeddah. Akibatnya, antrean panjang tak terhindarkan.
Dia pun membantah jika kejadian ini terjadi karena pemerintah tidak siap menangani TKI yang ada di Jeddah.
"Sudah siap, buktinya (selama ini) 50 ribu (TKI di Jeddah) sudah tertangani. Ya namanya meledak, tiba-tiba 12 ribu, biasanya (per-hari) 3 ribu. Kemarin meledak jadi 12 ribu," kilah dia.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peristiwa serupa terulang kembali, Kemenakertrans bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk menambah loket pelayanan di KJRI Jeddah.
"Saya sudah minta sama Menlu nambah loket, nambah tempat pelayanan, nambah staf, nambah anggaran," tegas dia.