Cakil, hacker situs Bawaslu sebut website resmi pemerintah gampang diretas
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini nekat meretas situs resmi Bawaslu untuk mengetes ilmu yang ia dapat dari grup Facebook. Grup tersebut membahas seluk beluk meretas atau me-hack situs.
Mister Cakil alias DS menilai keamanan yang dimiliki situs resmi pemerintah lemah. Itu sebabnya, pemuda 18 tahun ini dengan mudah 'masuk tanpa diundang' ke situs resmi Bawaslu.
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini nekat meretas situs resmi Bawaslu untuk mengetes ilmu yang ia dapat dari grup Facebook. Grup tersebut membahas seluk beluk meretas atau me-hack situs.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
"Secara random (retasnya) kadang situs kecil dan situs besar. Bangga bisa meretas dan iya sangat lemah situs pemerintah. Ada Universitas juga," ujar Mister Cakil kepada wartawan di Kantor Dit Tipid Siber Bareskrim, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (6/7).
Cakil yang dibekuk di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur ini berdalih ulahnya hanya iseng.
"Iseng doang enggak ada maksud apa-apa. Nyesel belakangan."
Kasubdit II Dit Tipid Siber Bareskrim Polri Kombes Asep Safrudin menghimbau kepada masyarakat agar tak lagi melakukan peretasan terhadap situs apapun terlebih lagi situs pemerintah.
"Imbauan jangan meretas terhadap situs dan website apapun, karena bisa dijerat UU ITE dan dipidana 10 tahun," imbau Asep.
Atas perbuatannya, pelaku terancam dijerat dengan pasal pasal 46 ayat 1 ayat 2 dan ayat 3 juncto pasal 30 ayat 1 ayat 2 dan ayat 3 dan atau pasal 48 ayat 1 junto pasal 32 ayat 1 dan atau pasal 49 jo pasal 33 undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan atau pasal 50 jo pasal 22 huruf B undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi.
Baca juga:
Belajar dari grup FB, Mister Cakil retas situs Bawaslu buat tes ilmu
Tak hanya Bawaslu, Mister Cakil pernah retas situs DPRD Banten
Polisi tangkap mister cakil, remaja 18 tahun diduga peretas situs Bawaslu
Mabes Polri kantongi hacker serang situs resmi KPU
Situs sempat diretas hacker, KPU tegaskan takkan pengaruhi hasil akhir Pilkada