Cara Mengatasi Hipotermia saat Mendaki Gunung
Hipotermia merupakan salah satu kondisi darurat medis yang harus segera diatasi. Saat hipotermia, kondisi tubuh kesulitan mengatur keseimbangan suhu karena tekanan udara yang terlalu dingin.
Dua pendaki sempat hilang saat turun dari puncak Gunung Malabar. Keduanya bernama Ace (33) dan Yoga (14). Tim SAR Bandung yang mendapat laporan kehilangan tersebut, bergerak mencari. Keduanya akhirnya ditemukan.
Yoga ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara Ace ditemukan dalam kondisi meninggal dunia diduga karena hipotermia.
-
Apa itu hipertermia? Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang lebih tinggi dari suhu normal tubuh manusia, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celsius.
-
Bagaimana cara mencegah hipertermia? Bagaimana cara mencegah hipertermia adalah pertanyaan yang penting, terutama di cuaca yang panas. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
-
Bagaimana cara mengatasi hipotermia berat? Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya: 1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang. 3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
-
Bagaimana para peneliti menyelidiki benda misterius tersebut? Para peneliti menggunakan lengan robot untuk menyelidiki objek misterius ini secara lebih detail.
-
Kenapa hipertermia bisa berbahaya? Komplikasi hipertermia adalah akibat-akibat yang bisa terjadi jika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Komplikasi ini bisa berbahaya bagi kesehatan dan nyawa seseorang.
-
Mengapa kesadaran diri penting? Dalam dunia yang semakin kompleks ini, memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi menjadi landasan penting untuk mencapai pertumbuhan pribadi, hubungan yang sehat, dan keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan.
"Diduga korban meninggal dunia alami hipotermia, serta informasi yang diterima korban memiliki penyakit bawaan juga yaitu asma," kata Komandan tim Rescue Kantor SAR Bandung, A Rafik kepada wartawan, Rabu (2/2).
Hipotermia merupakan salah satu kondisi darurat medis yang harus segera diatasi. Saat hipotermia, kondisi tubuh kesulitan mengatur keseimbangan suhu karena tekanan udara yang terlalu dingin. Tubuh manusia hanya mampu mengatur subuh pada zona termonetral yakni antara 36,5 hingga 37,5 derajat celcius.
Di luar suhu tersebut, respons tubuh untuk mengatur suhu akan aktif sehingga bisa kehilangan suhu panas dalam tubuh.
Jika sedang berada di atas gunung dan jauh dari jangkauan medis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan hipotermia. Tujuan dari perawatan hipotermia adalah untuk meningkatkan suhu tubuh ke kisaran normal.
Sambil menunggu bantuan datang dari medis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya tidak semakin parah, di antaranya:
Tangani dengan Hati-Hati
Tangani penderita hipotermia dengan hati-hati, berupa tidak memijat mereka dalam upaya mengembalikan aliran darah. Setiap gerakan yang kuat atau berlebihan dapat menyebabkan henti jantung. Pindahkan atau lindungi penderita dari dingin.
Lepaskan Pakaiannya jika Basah
Jika pakaian penderita hipotermia terlihat basah, lepaskan pakaian tersebut dengan cara dipotong untuk menghindari memindahkan pasien. Tutupi mereka dengan selimut hangat, termasuk wajah mereka, tetapi tidak dengan mulut mereka. Gunakan panas tubuh dari orang sekeliling untuk membantu menghangatkan. Jika mereka sadar, cobalah memberi mereka minuman hangat atau sup, yang dapat membantu meningkatkan suhu tubuh.
Kompres dengan Air Hangat
Berikan kompres air hangat kepada penderita hipotermia menggunakan botol hangat atau handuk hangat. Oleskan kompres hangat ke dada, leher, atau pangkal paha.
Jangan berikan kompres ke lengan atau kaki, dan jangan gunakan bantal pemanas atau lampu panas. Menerapkan kompres ke daerah-daerah ini akan mendorong darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak, yang bisa berakibat fatal.
Pastikan air yang digunakan dengan suhu hangat bukan panas. Suhu yang terlalu panas dapat membakar kulit atau menyebabkan henti jantung.
Selalu Pantau Pernapasan
Pantau pernapasan korban. Jika pernapasan tampaknya lambat, atau jika kesadaran kehilangan, lakukan CPR atau resusitasi jantung paru jika Anda dilatih untuk melakukannya.
(mdk/cob)