Cari lumut buat mancing, warga Boyolali temukan mayat bayi
"Saat ini mayat bayi dibawa ke RSUD dr Moewardi untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," tutup Kapolsek.
Seorang pemuda bernama Setyo Wahyu Murdani (28), warga Dukuh Kendel, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali dan sejumlah temannya, menemukan sesosok bayi tak bernyawa di sungai. Bayi malang tersebut ditemukan di tepi jalan persawahan Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali terbungkus plastik dan diletakkan dalam kardus.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat itu Setyo bersama rekannya Yunus Iwan Darmanto dan Sadimin yang hendak memancing di Waduk Cengklik, mampir ke sungai untuk mencari lumut, sebagai umpan. Namun ia melihat benda mencurigakan dan setelah diperiksa ternyata sesosok bayi yang sudah meninggal dunia.
-
Kapan mayat pria tersebut ditemukan? Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam unit apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (22/4) malam.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Di mana mayat pria itu ditemukan? Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam unit apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (22/4) malam.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Kapan biasanya bayi ngulet? Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang sering dilakukan oleh bayi saat bangun tidur atau sedang bersemangat.
"Jadi bayi itu ditemukan pada Kamis 26 Juli 2018 sekira pukul 12.00 WIB. Bayi dalam bekas kardus sepatu dan dibungkus lagi dengan plastik dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kapolsek Ngemplak, Boyolali AKP Subiyati.
Menurut dia, pada awalnya saksi mengira sampah, dan menendang bungkusan tersebut. Karena terasa berat, kemudian saksi mengecek isi bungkusan tersebut. Dan ternyata isinya bayi. Kemudian Setyo dan dan temannya memberitahukan warga lainnya. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Ngemplak.
"Petugas kami bersama Tom Medis Puskesmas Ngemplak kemudian mendatangi lokasi. Dari keterangan Medis Puskesmas, diperoleh catatan panjang bayi sekitar 50 cm. Bayi diperkirakan sudah dilahirkan sekitar jam 6.00 pagi," terang Kapolsek.
Selain itu, bayi juga lahir normal, dengan tali pusar yang masih segar namun sudah dipotong sekitar 2 cm tanpa plasenta. Diperkirakan dipotong sendiri, karena terlihat dari bekas potongan yang tidak rapi. Bayi berhenti kelamin laki-laki dengan berat 3 kilogram itu diperkirakan lahir secara spontan.
"Saat ini mayat bayi dibawa ke RSUD dr Moewardi untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," tutup Kapolsek.
Baca juga:
Terjaring razia di wisma, sejoli ketahuan simpan janin di jok motor
Buruh di Bekasi habisi bayi hasil hubungan gelap dengan kekasihnya
Mayat bayi ditemukan di Pintu Air Poris Tangerang
Polisi temukan mayat bayi saat cari jasad wanita tertusuk di Samarinda
Jasad bayi perempuan terlilit tali pusar ditemukan di kali Pesanggrahan
Asyik main di sungai, anak-anak temukan mayat bayi dibungkus plastik dan jaket