Cari penumpang KM Marina tenggelam, Basarnas siap dua pos evakuasi
Korban meninggal dunia akan dilarikan ke pos evakuasi di Siwa. Pertimbangannya, sarana lebih lengkap.
Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menyiapkan dua pos evakuasi yang disiagakan dalam proses evakuasi penumpang kapal KM Marina Bahar 2B jenis fiber yang tenggelam di Perairan Siwa, Makassar, Sulawesi Utara, Sabtu (19/12).
"Letaknya di Siwa dan Kolaka Utara," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo di Gedung Badan SAR Nasional (Basarnas), Jl. Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Korban meninggal dunia akan dilarikan ke pos evakuasi di Siwa. Pertimbangannya, sarana dan prasarana di pos evakuasi Siwa lebih lengkap. "Misalnya, Rumah Sakit (RS) Siwa, mereka sudah siap prosedur dan proses menyiapkan ruangan. Tim DVI Polri, juga ada di situ. Sehingga, saya tentukan dibawa ke Siwa," jelas dia.
Terkait penyebab tenggelamnya kapal milik PT Bilibis Putra Siwa ini, dia menduga karena cuaca buruk. "Nahkoda kita temukan kemarin, semua katakan cuaca, tinggi air itu bisa melebihi tinggi kapal, bagaimana paniknya penumpang," jelas dia.
Kepanikan terlihat dari banyaknya pelampung yang tidak terpakai. Saat mengevaluasi korban, Tim Basarnas menemukan banyak pelampung berserakan di sekitar area evakuasi.
"Ada pelampung juga kita lihat berserakan. Saya pikir penumpang panik lihat kondisi itu. Saya tak yakin mereka tahu persis pakai pelampung gimana, belum tentu bisa lepas, saya temukan pelampung tak ada korbannya, cukup banyak enggak sampai 100," tutup dia.