Cari Sinyal, Dadang Malah Temukan Mayat dalam Jurang di Berastagi
Saat melihat ke arah jurang, Dadang curiga mendapati rumput yang rebah membentuk jalur ke jurang. Setelah melihat lebih jauh, dia menduga ada sesosok mayat di bawah jurang.
Sesosok mayat ditemukan di jurang, Jalan Medan-Berastagi Km 54-55 Desa Doulu, Berastagi, Karo, Jumat (18/9) siang. Di tubuhnya ditemukan luka lebam yang diduga bekas penganiayaan.
Berdasarkan informasi dihimpun, mayat laki-laki itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. Penemunya mayat itu adalah seorang pria asal Kota Binjai, Dadang Sukoco, yang tengah mencari sinyal telepon di sekitar lokasi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Danau Masigit mulai mengering? Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
Saat melihat ke arah jurang, Dadang curiga mendapati rumput yang rebah membentuk jalur ke jurang. Setelah melihat lebih jauh, dia menduga ada sesosok mayat di bawah jurang.
Dadang kemudian memberitahukan apa yang dilihatnya kepada dua temannya yang menunggu di mobil yang tengah rusak. Mereka kemudian turun dan memastikan ada mayat pria di jurang itu.
Saat ditemukan, korban tidak mengenakan busana. Di wajah, punggung, tangan dan kaki didapati bekas luka lebam yang diduga akibat penganiayaan. Kulitnya pun ada yang terkelupas.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi. Kapolsekta Berastagi, Kompol L Marpaung bersama sejumlah anggotanya tiba di lokasi disusul tim identifikasi dari Polres Tanah Karo. Mereka mengevakuasi mayat dari dalam jurang.
"Ciri-ciri mayat adalah kulit sawo matang dan jenis kelamin laki-laki. Baru ini yang bisa kita sampaikan, karena masih dalam penyelidikan," katanya, Jumat (18/9).
Jasad korban kemudian dibawa menggunakan ambulans. "Untuk sementara kita bawa ke RSUD Kabanjahe untuk kemudian dilakukan tindakan kepolisian," tutup Marpaung.
(mdk/fik)