Catut Nama Kapolres Kukar, Agus Tipu Pengusaha di Samarinda Rp 100 juta
Selang 2 hari kemudian, pelaku kembali mengirim pesan WhatsApp meminta bantuan dana Rp 100 juta serta menyertakan rekening tujuan pengiriman uang.
Agus Haryanto (38), warga Berau, Kalimantan Timur, dibekuk polisi atas kasus penipuan. Dia diduga menipu pengusaha dengan mencatut nama Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Anwar Haidar.
Modusnya, memasang foto profil Kapolres di WhatsApp Messenger. Agus ditangkap Kamis (28/3) siang. Kasus penipuan itu bermula dari pesan WhatsApp yang diterima Gusti Chaliq (46) alias Alex, Rabu (27/2) lalu.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Pantai Pecaron menampilkan kesenian kompangan? “Pada momen hari besar di sini juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” kata Nafisah, salah seorang pengelola Pantai Pecaron.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
"Pesan WhatsApp pertama itu profil foto menggunakan foto Pak Kapolres Kukar," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara, AKP Damus Asa saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (31/3) malam.
Selang 2 hari kemudian, pelaku kembali mengirim pesan WhatsApp meminta bantuan dana Rp 100 juta serta menyertakan rekening tujuan pengiriman uang.
"Jadi hari Jumat (1/3) itu, korban (Alex) ini meminta stafnya atas nama Rahmad mengirimkan uang Rp 100 juta ke nomor rekening yang dikirim pelaku," ujar Damus.
"Tapi pada hari Minggu (24/3), si pelaku pengirim pesan WhatsApp yang mengaku Pak Kapolres Kukar ini, minta uang lagi dengan alasan istri sakit. Pak Alex curiga dan menelpon ke nomor itu tidak bisa dihubungi," tambah Damus.
Merasa ada kejanggalan, Alex mencari tahu kebenaran nomor pengirim pesan WhatsApp yang mengaku Kapolres Kukar. Akhirnya diketahui nomor tersebut bukan lah nomor ponsel Kapolres Kukar.
"Kemudian (Rahmad) melapor ke kantor dan kami lidik. Kami temukan pengirim pesan WhatsApp ini ada di Tanjung Redeb di Berau. Tim ke Berau dan pelaku atas nama Agus Haryanto kita amankan hari Kamis (28/3)," terangnya.
Damus menambahkan uang hasil menipu tidak lagi utuh lantaran telah dipakai oleh pelaku untuk memperbaiki mobil miliknya. Atas ulahnya, Agus dijerat dengan pasal penipuan dan dijebloskan ke bui.
"Sebagai barang bukti, kita amankan 1 kartu ATM, 1 ponsel dan 1 lembar nota perbaikan mobil Mitsubishi Pajero," tandas Damus.
Baca juga:
Komplotan Penipu Bermodus Kupon Undian Berhadiah Ditangkap Polisi
Lagi Ngemal di Jakarta, Buronan Kasus Penipuan Rp 1,5 M Ditangkap Tim Kejaksaan
Polres Tangsel Ungkap Penipuan Modus Kupon Berhadiah Mobil
Mengaku Bisa Bantu Warga Jadi ASN, Anggota KPK Gadungan Ditangkap Polisi
Caleg DPRD Kota Ambon Tersangka Penipuan Bisnis Solar Hingga Rp 360 Juta