Cegah Covid-19, Ketum IIPG Dukung Rencana Belajar di Rumah hingga Akhir 2020
Bagi istri dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu, kesehatan adalah yang utama. Apalagi, kata dia, bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus kita.
Rencana Kemendikbud untuk menyiapkan skenario belajar dari rumah hingga akhir tahun 2020 mendapatkan dukungan dari Yanti Airlangga. Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) ini menilai para pelajar atau peserta didik, khususnya yang masih di tingkat sekolah dasar dan pendidikan usia dini sangat rentan terhadap penularan Virus Corona atau Covid-19.
"Kami mendukung rencana Kemendikbud agar anak-anak sekolah masuk kelas lagi pada awal tahun depan. Anak-anak, saya kira belum dapat menahan diri untuk menjaga jarak dan berdisiplin dengan kondisi new normal (normal baru)," kata Yanti Airlangga, Selasa (9/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang didorong oleh Fraksi Golkar terkait RPJMN 2020-2024? Fraksi Golkar Dorong Pemerintah Kejar Target RPJMN 2020-2024 RAPBN tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari penerjemahan visi misi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Hal itu termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Sementara di sekolah jumlah tenaga pengajar yang bisa mengawasi perilaku anak-anak tersebut terbatas jika dibandingkan dengan banyaknya murid.
"Anak-anak pasti ingin bermain, bercanda dan bergaul dengan teman-temannya. Susah menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat untuk mereka. Ini harus menjadi pertimbangan," katanya.
Bagi istri dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu, kesehatan adalah yang utama. Apalagi, kata dia, bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus kita.
"Mereka harus benar-benar dilindungi agar jangan sampai terpapar Covid-19," ungkapnya.
Harap Kemendikbud Pikirkan Sistem yang Tepat
Untuk dapat menerapkan proses belajar mengajar yang baik, Yanti berharap Kemendikbud dan pemerintah agar memikirkan sistem pendidikan yang tepat. "Anak-anak tetap harus sekolah dan menuntut ilmu, namun harus dipikirkan cara terbaik seperti belajar dari rumah dengan sistem yang lebih efektif," tuturnya.
"Kami juga berharap, anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk belajar dengan meminimalkan risiko terpapar Covid-19. Jika jalan keluarnya adalah tetap belajar di rumah, sebaiknya itu dilakukan dan tentu murid serta guru harus bisa beradaptasi dengan cara belajar baru ini," imbuh dia.
Saat ini tercatat sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Sisanya sebanyak 2,4 persen belum melakukan karena daerahnya tidak terjangkit corona atau tidak memiliki perangkat pendukung belajar jarak jauh.
Dari jumlah 97,6 persen itu, terdapat 54 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh sepenuhnya. Dalam sistem itu guru dan siswa mengajar dan belajar dari rumah.
Sementara terdapat pula 46 persen guru masih mengajar dari sekolah, tapi muridnya tetap berada di rumah. Pasalnya masih ada pula beberapa daerah yang masih mewajibkan guru-guru datang ke sekolah.
Jika kegiatan belajar mengajar di rumah diperpanjang hingga akhir tahun, maka harus ada penyesuaian kembali dengan tahun ajaran baru. Kemendikbud diharapkan bisa membuat penyesuaian agar tiap sekolah dapat menjalankan KBM (kegiatan belajar mengajar) pada masa tahun ajaran baru.
(mdk/eko)