Cegah gratifikasi, Ganjar beli kereta kuno Ambarawa Rp 400 ribu
Langkah ini dilakukan Ganjar pada setiap kesempatan untuk membudayakan budaya anti gratifikasi dan anti korupsi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Rabu (27/8) pagi tadi membuka pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Usai membuka pameran dalam rangka Hari Jadi Koperasi ke 67 di Jateng Ganjar didampingi sang istri Siti Atikoh Supriyati dan Bupati Wonosobo Kholik Arif pun berkeliling ke berbagai stand perwakilan UMKM setiap kabupaten/kota di Jateng.
Saat di stand Kabupaten Semarang, Ganjar tertarik dengan miniatur kereta kuno ambarawa yang terbuat dari bahan eceng gondok yang merupakan produk tanaman unggulan Kabupaten Semarang yang dipamerkan selama dua hari Rabu (27/8) sampai Kamis (28/8) besok.
"Dibawa saja pak," ungkap Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindag Kabupaten Semarang Munasir sambil ingin menitipkan salah satu produk untuk dipajang di ruang kerja Gubernur Jateng di Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ganjar langsung membeli miniatur Kereta Kuno Ambarawa seharga Rp 400 ribu. Selain dilakukan untuk menghindari kebiasaan atau budaya gratifikasi peninggalan gubernur sebelumnya juga menghindari budaya korupsi. Langkah ini dilakukan Ganjar pada setiap kesempatan untuk membudayakan budaya antigratifikasi dan antikorupsi seperti pada awal dirinya kampanye maju Pilgub dengan slogan; 'Mboten Korupsi Lan Mboten Ngapusinya'-nya.
"Saya beli saja," kata Ganjar.
Akhirnya, miniatur Kereta Kuno Ambarawa dibeli oleh Ganjar seharga Rp 400 ribu. Kemudian diserahkan kepada ajudan dan asisten pribadi Ganjar Pranowo untuk dibawa pulang.
Setelah itu, saat menyerahkan miniatur kereta kencana lainnya untuk dipajang di ruang, Ganjar berpesan supaya filosofi, sejarah dan asal-usul dibuatnya kereta kencana itu dibubuhkan dalam miniatur kereta kencana ke dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Selain kerajinan dari bahan dasar eceng gondok yang dipanen di Kawasan Rawa Pening, Banyu Biru, Ambarawa, Kabupaten Semarang juga tersedia ratusan jenis kerajinan mulai dari batik, caping, kuliner, mainan anak-anak dan lain-lain.
Kerajinan dari eceng gondok sendiri sudah menembus pasar hingga ke mancanegara yaitu ke negara Dubai. Namun, pemasaran di negara lainnya terutama di negara Eropa belum bisa maksimal dan terealisasi. Meski, Pemkab Semarang sudah melakukan upaya promosi gencar seperti membuka website online, mengikuti berbagai pameran di negara lain.
"Sementara baru dubai, kita sudah buka website harus ada yang bawa kesana kalau tingkat Jateng kami titip. Dan ini belum dikenal orang eropa. Saya yakin kalau Pemrov Jateng ikut mempromosikan dan di kenal orang eropa kerajinan ini akan laku,"ungkap Munasir.
Munasir berharap agar Pemprov Jateng selalu dan gencar dalam melakukan upaya promosi di mancanegara agar produk UMKM di Jateng bisa dikenal oleh orang luar negeri. Kemudian bisa besar-besaran melakukan ekspor hasil karya anak bangsa di Jawa Tengah ini.
"Supaya ada pameran diluar negeri kami diikutkan. Saya terima kasih sebagai bapak, sesuai kebijakan beliau, bagaimana perhatian Pak Gub kepada UKM inilah kami jawab deng produk dan hasil karya kami ini," pungkasnya.