Cegah Kerumunan Terulang, Penyelenggara Vaksinasi Bisa Gunakan Sistem Online
Vaksinasi massal kerap memicu kerumunan di tengah keterbatasan pasokan vaksin Covid-19, seperti yang terjadi di Sekolah Maitreyawira Palembang, Selasa (24/8). Untuk menghindari kejadian serupa perlu sistem yang lebih baik, seperti pendaftaran peserta secara online.
Vaksinasi massal kerap memicu kerumunan di tengah keterbatasan pasokan vaksin Covid-19, seperti yang terjadi di Sekolah Maitreyawira Palembang, Selasa (24/8). Untuk menghindari kejadian serupa perlu sistem yang lebih baik, seperti pendaftaran peserta secara online.
Usulan ini dilontarkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra. Menurutnya, penyelenggara bisa membuat skema efektif agar dapat mencegah kerumunan massa.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Daftar online, nomor antrean telah ditentukan, jamnya menyesuaikan nomor antrean, dan ada pembagian sesi vaksinasi. Itu cara efektif, vaksinasi berjalan lancar, penularan Covid-19 bisa dicegah," sebutnya, Rabu (25/8).
Menurut Irvan, pihak penyelenggara atau masyarakat tidak bisa disalahkan apabila terjadi kerumunan dalam vaksinasi. Dia menyebut keterbatasan vaksin menjadi alasan warga berduyun-duyun datang.
"Demand tinggi, suplay belum banyak. Ketika ada satu lembaga membuka vaksinasi, semua orang berharap di sana bisa divaksin," ujarnya.
Sementara itu, epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Palembang Iche Andriyani Liberty mengungkapkan, program vaksinasi justru bisa saja menularkan virus corona dari satu orang ke orang banyak jika tidak menerapkan protokol kesehatan. Berkerumun dan berdesakan sangat berbahaya, terlebih ada orang yang terpapar Covid-19 tanpa ia sadari.
"Saya lihat kejadian kemarin akibat animo masyarakat, jangan sampai terulang lagi karena niat baik vaksinasi sangat berisiko karena banyaknya orang dan mekanisme tidak baik," ungkap Iche.
Menurut dia, masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya vaksinasi Covid-19. Namun, pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sebanding dengan keinginan masyarakat untuk divaksin.
"Masyarakat inginnya cepat divaksin dan memenuhi target herd immunity, tapi ada kekurangan vaksin dari pusat," kata dia.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 Moderna untuk Masyarakat Umum di RSUD Pasar Minggu
Vaksin Covid-19 Johnson and Johnson Masuk Indonesia Bulan Depan
451 Ibu Hamil di Badung Divaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
Menkes Sebut Vaksinasi di DKI dan Bali Sudah 100%, Tapi Masih Ada 5 Provinsi Terendah
Menkes: Penerima Vaksin Gotong Royong Baru 1,5 Juta dari 15 Juta Target
Seorang Dokter di Bulukumba Meninggal Diduga Usai Divaksinasi Tahap Tiga