Cegah Klaster Pilkada, Ridwan Kamil Minta Kurangi Kontak Fisik saat Pencoblosan
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sudah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar untuk mencegah adanya kontak fisik selama pelaksanaan pencoblosan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ingin memastikan penyelenggaraan Pilkada di delapan Kabupaten Kota tak memunculkan kasus Covid-19 baru. Semua proses dan tahapan pencoblosan hingga penghitungan suara harus menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal.
Delapan daerah di Jabar yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sudah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar untuk mencegah adanya kontak fisik selama pelaksanaan pencoblosan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Tidak boleh ada persentuhan tangan, bahkan nanti tidak ada celup tinta, tapi tinta ditetes. Semua petugas juga wajib menjalani rapid test. Ini contoh bahwa Jabar sangat serius menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," kata dia melalui siaran pers yang diterima, Jumat (27/11/2020).
Permintaan tersebut menjadi bagian dari deklarasi Pilkada Serentak 2020 berkualitas, berintegritas, dan patuh protokol kesehatan Covid-19 yang dihadiri dan ditandatanganinya bersama pejabat terkait di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Dalam waktu dekat, KPU Jabar akan menyimulasikan perhitungan suara secara daring dalam rangka menekan potensi munculkan klaster penularan Covid-19 selama Pilkada berlangsung.
"E-voting belum memungkinkan. Tapi, minimal perhitungannya (digital) sehingga meminimalisir terlalu lamanya sekelompok orang diam di satu tempat yang sama," ucapnya.
Partisipasi Pemilih Diharapkan Tak Menurun
Sejumlah cara yang ia paparkan itu merupakan salah satu upaya agar partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada tidak menurun meski di tengah situasi pandemi Covid-19.
Dia sudah menginstruksikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Wali Kota yang bertugas di daerah penyelenggara Pilkada menyiapkan mengantisipasi terburuk. Jika terjadi lonjakan kasus, rumah sakit dan pusat isolasi harus sudah dipersiapkan.
"Intinya Pilkada sudah sangat siap, tadi dilaporkan. Saya hanya menyampaikan arahan-arahan penyempurna kesiapan. Kepada warga mari maksimalkan hak suaranya," ucap Kang Emil.
Dua orang calon Bupati/Walikota Positif Covid-10
Sementara itu, Ketua KPU Jabar Rifqi Alimubarok mengungkapkan, terdapat 33.305 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di delapan daerah dengan jumlah pemilih sebanyak 11,6 juta. Ada sekitar 299 ribu petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
Di setiap TPS hanya akan ada 500 pemilih yang wajib memakai sarung tangan yang sudah disediakan, dan menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat. Area pencoblosan pun didisinfeksi.
Sejauh ini, ada beberapa calon yang berkontestasi di Pilkada wilayah Jawa Barat positif Covid-19. Namun, mayoritas atau calon lain masih dalam keadaan sehat.
"48 calon (pasangan kepala daerah) sehat dari 50. Hanya 2 yang positif COVID-19 yaitu di Indramayu dan Depok," tambahnya.
Rifqi mengatakan, masa kampanye saat ini sudah memasuki kampanye iklan. Semua kampanye berjalan lancar dan tidak ditemukan klaster kampanye. Termasuk logistik kampanye juga sudah berada di kecamatan.
"Kampanye sejauh ini lancar sesuai protokol kesehatan, tinggal 10 hari lagi dan sekarang memasuki kampanye iklan, tidak ada klaster kampanye. Logistik sudah terpenuhi, petugas sortir lipat sehat semua dan posisi logistik sudah ada di kecamatan," ucapnya.
(mdk/ray)