Cegah penyimpangan keyakinan, lokasi Alquran raksasa dijaga polisi
Pihak kepolisian berinisiatif untuk mengamankan rumah Anang dengan memasang garis polisi.
Warga Sidoarjo, Jawa Timur, Senin kemarin (12/1), digegerkan dengan penemuan Kitab Suci Alquran raksasa di rumah Anang Asriyanto (38), warga Desa Glagaharum, Kecamatan Porong.
Spontan saja, temuan kitab suci umat Islam yang muncul secara tiba-tiba itu, rumah Anang-pun menjadi ramai dikunjungi warga, baik dari Sidoarjo sendiri maupun warga luar Kota Udang, sebutan Sidoarjo tersebut.
Bahkan, di rumah Anang juga sempat dibuatkan kotak amal bagi para pengunjung yang antusias ingin menyaksikan kebenaran tersebut.
Namun, untuk antisipasi munculnya keyakinan yang bisa mengarah pada hal-hal syirik yang dilarang oleh agama, pihak kepolisian berinisiatif untuk mengamankan rumah Anang dengan memasang garis polisi.
Dikonfirmasi terkait pengamanan rumah Anang ini, Kapolsek Porong Kompol Mujiono membenarkannya. Kata dia, itu hanya untuk membatasi pengunjung yang berjubel memadati rumah Anang.
"Melihat antusiasme warga yang cukup banyak seperti itu, kita hanya antisipasi saja. Tujuannya agar masyarakat tidak berdesakan masuk ke dalam kamar tempat penyimpanan Alquran tersebut. Selain itu juga untuk antisipasi munculnya keyakinan yang macam-macam di masyarakat," terang Mujiono, Selasa (13/1).
Sayangnya, Mujiono tidak bisa menjelaskan lebih banyak terkait temuan mushaf Alquran yang diyakini warga sekitar bisa membawa berkah bagi kelangsungan syiar agama di kawasan sekitar peta terdampak lumpur panas Lapindo Sidoarjo tersebut.
"Kita tidak tahu secara pasti proses temuan tersebut, kita hanya melakukan antisipasi pengamanan saja," elaknya.
Sementara itu, si pemilik kitab suci berukuran 2 x 2,40 meter dengan ketebalan 15 centimeter tersebut mengatakan, Alquran tersebut ditemukan saat dirinya dan warga sekitar menggelar istighosah rutin di rumahnya.
"Saat itu saya dengan jamaah istighosah yang lain kaget mendengar suara jatuh dari atap kamar saya. Istighosahnya kan digelar di ruang sebelah kamar saya, jadi suaranya terdengar jelas waktu itu," terang Anang saat ditemui di rumahnya.
Setelah Anang dan jamaah istighosah mengecek munculnya suara tersebut, ternyata suara tersebut berasal dari tumpukan kertas raksasa bersampul kertas warna hitam. "Setalah kami dekati dan membuka sampulnya yang berwarna hitam itu, ternyata isinya Kitab Al Quran. Ukurannya besar," ucapnya.
Kondisinya, masih kata Anang, utuh. Huruf-hurufnya juga masih tertulis sempurna. "Kertasnya juga mengeluarkan bau harum. Hanya saja, kertasnya sudah terlihat rapuh dan ada sobekannya. Dugaan kita, warga di sini (Glagaharum), usia kitab suci ini sudah berumur ratusan tahun," katanya.
Baca juga:
MUI ambil alih penyimpanan Alquran raksasa di Sidoarjo
Ini wujud Alquran raksasa yang gegerkan warga Sidoarjo
Cerita Alquran tiban raksasa berbau harum gegerkan Sidoarjo
Istighasah, Alquran raksasa jatuh dari atap rumah di Sidoarjo
Bawa 'Alquran raksasa', pelajar ingatkan umat Islam untuk ngaji
Kampanye di Solo, Prabowo akan diberikan Alquran raksasa
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Siapa yang menyumbangkan Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran raksasa dengan tulisan tangan ini merupakan sumbangan dari seorang donatur.
-
Mengapa tadarus menggunakan Alquran raksasa dilakukan di Masjid Agung Baiturrahman? Saat Ramadan, para qori di Masjid Baiturrahman mengkhatamkan Alquran raksasa itu paling tidak sebanyak dua kali. Tadarus dilakukan rutin selepas salat tarawih.
-
Dimana Alquran raksasa disimpan di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.