Cerita 5 pelajaran SD ini bikin geger media sosial
Banyak buku pelajaran SD mengandung unsur pornografi dan ajaran kriminal.
PR Matematika yang dikerjakan Habibi, murid SD kelas 2 menjadi heboh di media sosial. Perbedaan jawaban dari pertanyaan 4+4+4+4+4+4 = ... x ... = 24, 6 x 4 atau sebaliknya, menjadi perdebatan panjang.
Tidak cuma di media sosial, kasus tersebut juga menggelitik sejumlah pemerhati, dosen, guru besar hingga profesor Matematika untuk berargumen.
Bukan kali ini saja pelajaran tingkat SD menjadi geger di media sosial. Sebelumnya, beberapa mata pelajaran juga membuat heboh.
Seperti apa kehebohannya? Berikut penjelasannya:
-
Bagaimana Sheva bisa lolos kualifikasi matematika di sekolahnya? Si Sheva berhasil lolos kualifikasi matematika di sekolahnya dan sekarang dia bakal mewakili sekolah di kompetisi matematika di Singapura.
-
Siapa yang terlibat dalam kesulitan mengerjakan PR matematika? Semua keluarga memiliki anak di kelas 3, biasanya berusia 8 atau 9 tahun, usia ketika tes matematika standar pertama kali diperkenalkan di wilayah tempat survei dilakukan. Secara keseluruhan, matematika dibicarakan sebagai mata pelajaran yang tidak disukai, dan memerlukan terlalu banyak kerja ekstra.
-
Apa yang dimaksud dengan pembagian pecahan dalam matematika? Pembagian pecahan adalah suatu proses matematika yang melibatkan pembagian suatu kuantitas atau bagian menjadi sejumlah pecahan atau bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Kenapa cinta itu seperti pelajaran matematika? Mengapa cinta itu seperti pelajaran matematika?Karena tanpa kita sadari, cinta bisa membuat hati kita berkecamuk seperti rumus matematika yang rumit, tapi hasil akhirnya pasti indah!
-
Apa saja kesulitan yang dihadapi murid dalam mengerjakan PR matematika? Permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini antara lain pekerjaan rumah yang terlalu sulit – bahkan dengan bantuan orang tua – serta pekerjaan yang menunda waktu tidur, melewati waktu bersama keluarga, dan menyebabkan perasaan tidak mampu dan frustrasi.
-
Kenapa anak-anak sering merasa kesulitan dalam belajar matematika? Banyak anak yang kesulitan dalam mempelajari berbagai angka dan rumus di dalam matematika ini. Ketidakmampuan untuk memahami matematika ini kerap membuat banyak anak membencinya.
Kisah istri simpanan di buku pelajaran kelas 2 SD
Cerita mengenai istri simpanan ini terdapat dalam buku kelas 2 SD, terbitan 'MK'. Kisah berjudul 'Bang Maman dari Kali Pasir' terdapat di halaman 30-31.
Berikut kisah lengkapnya seperti dikutip merdeka.com, Kamis (12/4):
Bang Maman dari Kali Pasir
Bang Maman adalah pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan berkata ingin menjodohkannya dengan Salim anak Pak Darip orang kaya di Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harga warisan berupa kebun yang sangat luas kepada Salim.
Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual mereka melarikan diri. Salim menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah habis. Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.
Bang Maman mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman ingin Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak mau, biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.
Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.
Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.
Suatu hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang perampok yang sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya Ujang datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah menikah.
Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi menangkap Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena sebagai perampok. Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok. Mereka akhirnya dibawa ke kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.
Polisi minta agar semuanya tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap itu adalah buronan. Mereka ditangkap karena sering berbuat jahat. Mereka suka merampok dan menipu. Akhirnya pesta perkawinan berangsur-angsur bubar.
Ajakan membunuh di buku kelas 1 SD
Dalam buku 'Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta' untuk kelas 1 SD, terdapat cerita rakyat Si Angkri. Cerita ini merupakan cerita rakyat Betawi. Isinya berkisah soal kisah si Angkri yang jatuh miskin karena berjudi. Ada pesan moral di dalamnya. Namun cerita yang ditampilkan dirasa terlalu berbahaya untuk anak kelas 1 SD.
Ada kata-kata disuruh membunuh, dipancing dengan wanita dan soal kekerasan antar jawara. Kalimat-kalimat inilah yang menjadi polemik.
Berikut kisah si Angkri yang ditulis lengkap dari buku 'Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta' yang diterbitkan Tiga Serangkai. Buku ini ditulis oleh Anton K, Momon Sulaeman, Damami dan Samukan.
Cerita Rakyat si Angkri
Hari ini Engkong Udin datang
Engkok Udin senang bercerita
Engkong berjanji akan bercerita yang berjudul Si Angkri
Yuk... kita dengarkan cerita Engkong
Sore itu Angkri sedang duduk di bale hujan turun dengan lebatnya petir sambar menyambar tiba tiba kraak gedubrak angkri terkejut dan lari ke dapur ternyata pohon mangga roboh menimpa dapur Angkri, Angkri sangat sedih dan bingung.
Saat hujan sudah reda Angkri menuju sawahnya. Syukur, sawah angkri yang sepetak selamat. Dahulu sawah angkri luas sekali namun sekarang sudah habis karena terus dijual untuk bermain judi. Saat ini sawahnya hanya sepetak. Angkri berpikir bagaimana agar dia kaya. Dia akan minta tolong pada Juragan Tabrani.
Juragan Tabrani dahulu pernah ia tolong. Angkri mendatangi rumah juragan Tabrani. Ia mohon kepada Juragan Tabrani agar dijadikan centeng. Juragan Tabrani bingung karena sudah punya centeng. Centeng juragan Tabrani bernama bek Asan.
Tapi dengan kelicikan Angkri, juragan Tabrani mau mengabulkan permohonannya. Angkri mengusulkan agar bek Asan disingkirkan dulu. Kalau bek asan mati, Angkri menggantikan jadi centeng.
Angkri menyuruh Anit dan Kusen. Anit dan Kusen disuruh membunuh bek Asan. Anit dan Kusen mendatangi rumah Bek Asan di Lebak Bulus. Anit dan Kusen bertamu. Tidak sopan, Bek Asan marah, lalu mereka berkelahi. Anit dan Kusen kalah berkelahi. Bek Asan bertanya mengapa mereka menyerangnya. Mereka mengaku disuruh oleh Angkri.
Bek Asan lalu menemui gurunya minta pendapat agar Angkri jera. Guru Bek Asan memberi saran Angkri bisa dipancing lewat wanita.
Bek Asan minta tolong sama Mpok Ipeh. Suatu hari Mpok Ipeh sengaja mencuci baju di kali. Angkri lewat jalan dekat kali. Angkri melihat Ipeh dan menggodanya. Saat Angkri menggoda, Bek Asan lewat. Bek Asan bertanya pada Angkri maksud tujuan teman Angkri menyerang Bek Asan. Angkri mengatakan hal yang sebenarnya. Angkri minta maaf atas kejadian itu. Dia berjanji akan berbuat baik.
Cerita ngebet kawin di buku kelas 4 SD
Cerita Juragan Boing ini terdapat di buku Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta, untuk SD kelas 4. Cerita itu berawal dari seorang Juragan Boing tertarik dengan buruhnya, Juleha yang bekerja di kebun durennya.
Juragan Boing langsung meminta izin ke istri pertama untuk menikah kedua kalinya. Tetapi istri pertama tidak merestuinya. Juragan Boing kemudian marah.
"Pokoknya aku akan tetap melamarnya minggu depan," kata Juragan.
Mendengar tekad suaminya, istrinya pun marah. "Bapak memang tidak tahu diri, tetapi kalau memang tidak bisa dilarang, terserah bapak," ujarnya.
Rupanya Juleha sudah menjalin kasih dengan yang lain. Juleha ternyata berpacaran dengan anak Juragan Boing, Mat Salim.
Jalinan cinta Juleha ini baru diketahui setelah Juragan Boing mau menikahinya. Juleha lari dari acara perkawinan.
Singkat cerita, Juragan Boing akhirnya mengikhlaskan gadis pujaannya kepada anaknya.
Anak kelas 3 SD diminta tiru dialog cerita kekerasan
Kisah Rosim ini tertulis dalam pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ). Buku itu diperuntukkan kelas 3 SD terbitan Erlangga.
Begini kisahnya; pada zaman Belanda, Rosim seorang miskin bekerja sebagai pembantu di rumah tuan dan Nyonya Van Der Plog. Sayangnya, Nyonya Van Der Plog kerap memukuli dan berkata kasar kepadanya. Suatu hari nyonya Van Der Plog mengikat Rosim dan memukulinya
Nyonya Van Der Plog : mana kedua tanganmu!
(Ny Van Der Plog mengikat kedua tangan Rosim kemudian memukuli tangannya)
Rosim : Ampun nyonya, ampun nyonya. Tolong tolong...
Nyonya Van Der Plog :ha ha ha rasakan sakitnya pukulanku!
(Rosim menunduk dan menangis)
Dialog tersebut adalah penggalan dialog yang mengintruksikan siswa untuk meniru dialognya.
Cerita kemolekan wanita di buku kelas 6 SD
Buku itu dibagikan ke siswa kelas enam SDN Polisi 4, Bogor, Jawa Barat. Kasus ini terungkap setelah seorang siswa mempertanyakan pada ibunya makna dari wacana 17 tahun ke atas itu dan dimuat dalam sebuah blog komite SDN Polisi 4.
Buku paket pelajaran Bahasa Indonesia itu dicetak CV Graphia Buana dan dikarang Ade Khusnul dan M Nur Arifin. Buku bersampul warna hijau ini merupakan cetakan baru yang diterbitkan Maret 2013 kemarin.
Cerita esek-esek itu disajikan di halaman 55-60 dengan judul Anak Gembala dan Induk Serigala. Aneh memang, bagaimana bisa judul yang demikian sangat melenceng dengan cerita yang dimuat.
Berikut penggalan wacana dewasa yang disajikan untuk siswa kelas enam SD Negeri Polisi 4, Bogor:
".....Beban yang berat membawanya untuk masuk lebih dalam ke bilik kamar yang hanya ditutupi oleh kain. Bilik itu bagian belakang dari sebuah warung remang-remang di pinggiran kota .Tempat di mana sekarang dia membanting tulang demi hidupnya dan keluarganya di sebuah kampung. Di dalam bilik itu sudah menunggu seorang laki-laki yang segera menyambutnya dengan sebuah pertanyaan.
"Dari mana asalmu ?"
"Panyuren, " jawab perempuan ,yang baru saja duduk di dalam kamar itu, singkat.
Gerakan perempuan itu terlihat masih kikuk .Benar seperti kata pemilik warung ini, dia ini pendatang baru ! Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu. Hanya saja dia masih penasaran dengan nama kampung asal yang tadi disebut.
"Panyuren. Agaknya saya pernah ke sana. Kampung itu terletak dekat dengan hutan lebat bukan?"
"Iya benar," perempuan itu menjawab singkat dan terdengar ragu.
Buku yang memuat unsur pornografi ini akhirnya ditarik dari peredaran.