Cerita anak korban ledakan gudang mercon yang sempat larang ibu kerja
"Ibu saya digaji Rp 40 ribu sehari. Keluarga sudah melarang. Karena kita udah tahu rawan bahaya. Pabrik itu juga baru, belum ada satu tahun," ujar Wawan.
Wawan (19) warga Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedatangannya itu untuk mencari ibunya yaitu Maci (46) yang diketahui juga menjadi korban ledakan pabrik petasan pada Kamis (26/10) kemarin.
Wawan mengaku jika ibunya itu baru saja dua minggu kerja di pabrik petasan tersebut. Ibunya itu bekerja di pabrik petasan sebagai perakit petasan. "Ibu saya baru jalan 2 minggu kerja di sana sebagai bagian ngerakit petasan. Rumah saya juga enggak jauh dari lokasi," kata Wawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Dirinya pun mengaku, sebelum pergi ke RS Polri, dia terlebih dahulu pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang dan juga Rumah Sakit Mitra Husada. Namun, hasilnya itu tidak memuaskan karena dirinya tak menemukan ibunya itu.
Selain itu, dirinya pun mengungkapkan bahwa sang ibunya itu bekerja di pabrik petasan hanya dibayar Rp 40 ribu perhari. Karena mengetahui hal itu, keluarga pun sempat melarang Maci agar tidak mengambil pekerjaan itu yang memang pabrik itu belum lama didirikan.
"Ibu saya digaji Rp 40 ribu sehari. Keluarga sudah melarang. Karena kita udah tahu rawan bahaya. Pabrik itu juga baru, belum ada satu tahun," ujarnya.
Sebelumnya ternyata Maci juga pernah bilang kepada keluarga jika pabrik petasan tempat dirinya kerja sangat berbahaya. Karena jika terjadi kebakaran pada pabrik petasan tersebut, sangat sulit untuk dipadamkan.
"Dia bilang kondisi pabrik bahaya sama sebelumnya udah punya omongan kalau ini pabrik kalau kebakaran enggak bisa padam, tapi dia tetap kerja. Padahal keluarga juga udah ngelarangnya. Dia ngomong itu pas hari Minggu (22/10) lalu," ucapnya.
Wawan bersama dengan keluarganya itu melarang Maci agar tidak kerja di pabrik petasan bukan hanya rawan bahaya saja, tapi juga memang tempat Maci bekerja dipenuhi dengan mercon.
"Masalahnya tempat kerjanya tertutup bahan mercon. Badannya kena juga," ujarnya.
Sebelum menjadi korban ledakan pabrik petasan, ternyata Maci sempat melakukan becandaan yang bisa dibilang cukup berbahaya. Yang dimana dirinya akan membakar mercon yang ada di tempat dirinya bekerja.
"Sempat juga pernah becanda nyalain mercon," tandasnya.
Diketahui, dalam insiden ledakan disusul kebakaran di gudang kembang api itu menewaskan 47 dan melukai 46 jiwa. Korban tewas diautopsi di RS Polri Kramat Jati. Sementara korban luka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Salah satunya RSUD Tangerang.
Baca juga:
Hasil olah TKP kebakaran gudang kembang api diperkirakan dua hari
Kisah mereka yang selamat dari kebakaran gudang kembang api
Ini daftar 46 korban selamat kebakaran gudang kembang api di Kosambi
Cari korban gudang meledak, keluarga ngaku dapat petunjuk usai kesurupan
Komnas HAM sinyalir bos gudang kembang api salahi UU Ketenagakerjaan
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan pajak untuk gerobak bertenaga hewan mulai berlaku di Jakarta? Menurut Soediro, ini merupakan ketetapan pajak sejak 1953 dan baru akan mulai berlaku di bulan Januari 1955.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.