Cerita Anis Matta soal gunjingan ketika PKS dukung Prabowo
Hal yang santer didengar adalah bentuk koalisi ke depan.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Anis Matta menceritakan, awal PKS berkoalisi dengan Prabowo Subianto penuh dengan gunjingan. Menurutnya, hal yang santer didengar adalah bentuk koalisi ke depan.
"Ketika PKS memutuskan berkoalisi, di luar sana banyak isu beredar. Ini koalisi antar seorang tentara dan Islam fundamentalis," kata Anis saat pidato di acara 'Kebaktian Kebangunan Rohani dan Perayaan Kenaikan Isa Almasih dan Pentakosta' di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (3/7).
Anis melanjutkan, perihal gunjingan itu dirinya pernah bertanya langsung dengan Prabowo. Menurutnya, jawaban mantan Danjen Kopassus itu mencengangkan.
"Saya bilang, Mas (Prabowo) kira-kira orang di luar sana khususnya barat, kalau lihat kita koalisi, komentarnya gimana?," tanya Anis.
"Kira-kira ultra-nasionalis dan Islam fundamentalis," ujar Anis menirukan jawaban Prabowo.
Ultra-nasionalis kerap disamakan dengan ideologi fasisme. Hal itu berarti menempatkan kepentingan negara di atas segalanya dengan embel-embel berbau SARA.
Namun, Anis membantah perihal itu. Menurutnya, kedatangannya di acara kenaikan Isa Almasih ini menunjukan bahwa dirinya yang dikenal dari partai Islam tetap menghormati segala perbedaan.
"Tapi saudara semua, masyarakat kristiani pendukung Prabowo di sini. Jadi ini panggung baik mengklarifikasi banyak hal, saling mencintai. Dulu sebelum saya lahir, saya tidak ditanya Tuhan Allah, mau lahir sebagai ras apa, di negeri mana, mau lahir dari orang tua siapa, tiba-tiba lahir sebagai orang Indonesia. Percaya, menjadi orang Indonesia takdir. Menjadi muslim atau kristen pilihan. Jadi tidak ada yang perlu kita pertentangkan," ujarnya.
"Menjadi seorang Islam, Kristen, Budha, faktanya kita semua dilahirkan di atas tanah yang sama, minum air mengalir tanah sama. Wajah kita mirip-mirip. Jadi itu alasan penting saling mencintai, biarlah menikmati pilihan masing-masing, agama, ideologi, dan lain-lain," tambahnya.
Baca juga:
Anis Matta: Yang kita butuhkan pemimpin, bukan penghibur
Anis Matta: Prabowo malah buang duit di politik
Membaca karakter Hatta Rajasa berdasar weton dan wuku
Membaca karakter Prabowo berdasar weton dan wuku
Prabowo: 9 Juli tak ada orang kaya atau miskin, semua 1 suara
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa persiapan Prabowo menjelang debat pertama Pilpres 2024? "Pak Prabowo persiapannya enggak ada yang khusus beliau persiapannya ya seperti biasa membaca mendengar kemudian tetap berolahraga berenang, minum jamu," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Minggu (10/12).
-
Apa alasan Relawan Garuda Nusantara 08 mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Terkait pertimbangan merapat ke GN 08 dan mendukung sosok Menteri Pertahanan itu, pihaknya mengaku tak ada alasan khusus. Sebab, faktor hubungan psikologis dan kedekatan emosional antar sesama menjadi landasan satu tujuan dan satu jalan untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
-
Bagaimana cara Pilar 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.