Cerita dahsyatnya ledakan gudang amunisi Kopaska di Priok
Ledakan gudang amunisi berawal pada pukul 09.20 WIB diawali dengan korsleting listrik.
Suara ledakan dan dentuman membuat warga di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara kaget. Maklum saja, ledakan berasal dari gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, pada saat kejadian, anggotanya sedang melakukan pengecekan gudang amunisi tersebut.
"Tadi pagi kurang lebih 08.15 WIB pagi seperti biasa anggota jaga gudang amunisi melaksanakan pengecekan rutin dari segi kebersihan, jumlah senjata dan aspek-aspek keamanan lain sampai dengan pada jam itu gudang amunisi aman," ujar Untung Suropati di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Rabu (5/3).
Lanjut Untung, memasuki pukul 09.05 secara tiba-tiba terlihat dan tercium kumpulan asap hitam pekat di gudang amunisi.
"Reaksi anggota jaga seperti biasa dalam SOP secepatnya mengambil pemadam kebakaran kemudian disemprotkan dan waktu terus bergulir sekitar pukul 09.20 WIB pertamanya terdengar ledakan kecil. Kurang dari 60 detik baru ternyata dentuman hemat," jelasnya.
Sementara Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjelaskan ledakan gudang amunisi berawal pada pukul 09.20 WIB diawali dengan korsleting listrik. Tidak lama kemudian, api berkobar dan tim pemadam kebakaran TNI AL bergegas menuju lokasi untuk mengatasi.
"Pas tim menangani terjadi ledakan. Mungkin, ledakan dari amunisi," ujar Iskandar di RS Mintohardjo, Benhil, Jakarta Pusat, Rabu (5/3).
Iskandar menambahkan, amunisi kalau terkena panas dan arus pendek akan menimbulkan ledakan. Saat terjadi ledakan itulah anggota berlarian menyelamatkan diri
Sebuah dentuman keras yang terdengar hingga radius 5 km diduga berasal dari bahan peledak TNT yang tersimpan di dalam gudang itu. Berikut cerita dahsyatnya ledakan gudang amunisi tersebut:
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Apa yang menjadikan TNI sebagai kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara? Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia Tenggara Selanjutnya: Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar dan Malaysia. Indonesia masih menjadi macan Asia Tenggara.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Suara ledakan membuat tuli sesaat
Salah satu anggota yang TNI AL yang menjadi korban ledakan di markas pasukan katak armada barat TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3) M Bachrul U mengaku kerasnya suara ledakan membuat telinganya sempat tidak bisa mendengar sesaat.
"Saking kerasnya suara ledakan telinga saya sampai kayak denger nguing-nguing," kata Bachrul di RS Port Medical Center, Jl Enggano, Jakarta Utara.
Korban yang masih mengenakan seragam TNI AL saat dirujuk ke RS PMC menuturkan, saat kejadian dirinya tengah bekerja namun jauh dari lokasi kejadian.
"Lokasi kejadian dengan saya sekitar 200 meter-an. Kejadian sekitar jam 10an lah," ujarnya.
Genteng dan kayu berterbangan
Ledakan hebat di gudang amunisi Paska Armada Barat menyebabkan belasan anggota TNI terluka. Ledakan tersebut juga membuat genteng-genteng dan kayu-kayu kusen di gudang beterbangan karena terkena dampak ledakan.
"Tidak korban sipil, itu genteng-genteng dan kayu beterbangan. Tapi tidak ada kebakaran," ujar Kapuspen TNI Laksda Iskandar Sitompul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (5/3).
Peluru ukuran 25 cm berceceran hingga 1 km
Setelah gudang amunisi milik TNI Al meledak pukul 11.15 WIB, warga menemukan ceceran peluru ukuran 25 centimeter di lokasi yang berjarak 1 kilometer.
"Betul. Namanya juga gudang amunisi, ada beberapa jenis yang di gudang, dan biar tim yang menginvestigasi," kata Kapuspen TNI Iskandar Sitompul , Rabu (5/3).
Iskandar menjelaskan, untuk jenis dan model peluru apa saja yang berceceran, sampai kini masih diselidiki. "Jenis dan modelnya apa saja. Mereka bekerja setelah kondusif."
Batu berhamburan ke pelabuhan
Setelah 3 kali ledakan di gudang amunisi markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 11.00 WIB, disusul kerikil-kerikil beterbangan hingga kawasan Dermaga I Pelabuhan Tanjung Priok.
"Setelah ledakan, banyak batu terbang," kata pedagang di Dirpolair Polda Metro Jaya, Gunawan, Rabu (5/3).
Sontak saja, Gunawan yang kala itu sedang merapikan dagangannya dan asyik melayani setiap pembeli kaget dan langsung mencari perlindungan menghindari batu-batu yang berterbangan menimpa atap Kantor Dit Pol Air.
"Ada yang ngumpet di bawah meja. Macem-macem lah cari tempat yang aman dan saya juga sempat dengar di dermaga 1 malah lebih banyak batu yang berterbangan," lanjutnya.
Setelah ledakan reda, dirinya sudah melihat beberapa bagian kantin rusak karena terkena hujan batu. Atap berlubang, kaca pecah, dan bagian tembok retak.
58 Korban luka, 1 tewas
Korban ledakan gudang amunisi milik Pangkalan Utama TNI AL Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang sempat dirawat saat awal kejadian di Rumah Sakit Port Medical Center (PMC) Jakarta Utara, dipastikan sudah meninggalkan RS PMC.
"Semua korban sudah boleh pulang, tidak ada yang rawat inap," kata Kepala RS Port Medical Center (RS PMC) Tien Hastari di RS PMC, Jl Enggano, Jakarta Utara, Rabu (5/3).
Dikatakan Tien, awalnya ada 58 korban yang dirawat ke RS PMC lalu sekitar 18 orang di rujuk ke Rumah Sakit lainnya seperti RS AL dan Gading Pluit. Sedangkan 3 korban yang baru datang telah pulang setelah mendapat perawatan karena lukanya tidak terlalu parah hanya luka di kaki.
"Mereka semua ada yang pulang sendiri ada yang dijemput keluarga dan teman-temannya. Memang rata-rata luka ringan. Jadi tidak ada korban yang dirawat inap di RS ini. Tapi bisa saja korban lain datang. Yang jelas 58 korban sudah tak ada di Rumah Sakit ini," tukasnya.