Cerita Demo Pelajar di Medan, Bawa G-String Sampai Nangis Ditangkap Polisi
Sejumlah hal unik terjadi dalam unjuk rasa pelajar di sekitar Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (27/9). Mereka menulis tuntutan dengan sangat vulgar, ngeles saat ditangkap, hingga bawa pakaian dalam wanita model g-string.
Sejumlah hal unik terjadi dalam unjuk rasa pelajar di sekitar Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (27/9). Mereka menulis tuntutan dengan sangat vulgar, ngeles saat ditangkap, hingga bawa pakaian dalam wanita model g-string.
Sejumlah tuntutan disampaikan ratusan pelajar itu. Mereka membawa poster menolak RUU KUHP. Namun ada pula poster dengan tulisan sangat vulgar. Ada pula yang meminta agar ganja dibebaskan.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Selain tulisan vulgar, ada pelajar yang tertangkap kamera membawa g-string. Pakaian dalam itu diangkat tinggi layaknya poster. Fotonya kemudian beredar di media sosial.
Kejadian unik lainnya terjadi saat polisi mengejar para pelajar kocar-kacir ke sejumlah lokasi. Ada yang yang masuk ke warung nasi di Simpang Jalan Imam Bonjol dengan Jalan Listrik.
Polisi mengejar pelajar hingga ke warung itu. Mereka curiga pada 2 remaja yang berseragam pelajar tengah duduk di sama.
Ngumpet Dicari Polisi
Saat akan diamankan kedua bocah itu mencoba berkilah. "Kami mau jumpai abang ini, Pak," kata seseorang pelajar sambil menunjuk seorang pria dewasa di sebelahnya.
Pria yang ditunjuk kebingungan. Petugas pun langsung mengamankan para pelajar itu dan diboyong ke Gedung DPRD Sumut. "Jangan tangkap saya, Pak. Tolong," kata pelajar itu.
Seorang pelajar lain juga berkilah tidak ikut demonstrasi. "Saya nggak ikut demo, Pak. Ini saya lagi sama Bapak saya," katanya sambil menunjuk pria dewasa di sampingnya.
Pria yang ditunjuk spontan membantah. "Bukan. Bukan anak saya dia," katanya.
Begitu si Bapak membantah, pelajar yang mengenakan seragam SMP itu pun tak bisa mengelak. Saat diamankan, dia menangis memohon agar dilepas.
Para pelajar ini ditempatkan dalam satu ruangan dekat lobi kantor DPRD Sumut. Di tempat itu terdapat puluhan pelajar.
"Ada ratusan pelajar yang kita amankan. Kita boyong ke Mako Brimob Polda Sumut dan Mapolrestabes Medan," kata Kasat Sabhara Poltestabes Medan AKBP Sonny W Siregar.
Kapolrestabes Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, para pelajar itu akan dilepaskan. "Namun orang tuanya harus datang menjemput," ucapnya.
(mdk/rnd)