Cerita kenangan Presiden Jokowi dengan Pasar Klewer
Saat masih menjabat sebagai wali kota Solo, Jokowi selalu bangga menggunakan batik Pasar Klewer saat bekerja.
Pasar Klewer terkenal pasar batik terbesar di Indonesia. Pasar yang dekat dengan Keraton Surakarta ini merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan kota-kota lain di Pulau Jawa.
Ketika pada jaman penjajahan Jepang di Indonesia, Pasar Klewer merupakan tempat pemberhentian kereta api yang digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi.
Bahkan Pasar tersebut terkenal dengan sebutan Pasar Slompretan lantaran digunakan sebagai tempat berjualan. Kala itu, julukan slompretan diambil dari suara kereta api ketika akan berangkat yang mirip dengan tiupan terompet (slompret).
Namun Pasar Klewer yang berada di Jalan dr Radjiman, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/12) malam terbakar sekitar pukul 19.00 WIB, hingga pukul 05.00 WIB masih berlangsung. Upaya memadamkan api tak bisa maksimal, lantaran sejumlah mobil damkar yang didatangkan tak bisa masuk ke lokasi.
Selain ramainya lokasi, karena sedang berlangsung perayaan Sekaten. Ribuan warga dan pedagang juga masih berada di sekitar lokasi.
Tak hanya itu, hampir seluruh bangunan lantai 2 ludes terbakar. Ratusan pedagang tak bisa menyelamatkan barang dagangannya. Mereka hanya bisa memandangi dari jauh, satu per satu bangunan tua itu runtuh dilalap si jago merah.
Tak selang lama, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) ikut memantau langsung kebakaran di Pasar tersebut. Terkait kerugian, Rudy belum bisa memperkirakannya karena ada 2 ribu lebih pedagang batik dan konveksi lainnya.
Menengok ke belakang, ternyata mantan Gubernur DKI Jakarta ini punya kenangan dengan pasar kebanggaan warga Solo itu. Jokowi kerap kali mengenakan batik dalam kunjungan kerjanya dan blusukannya.
Namun batik yang dikenakan bukan buatan desainer handal. Jokowi mengatakan batik yang dikenakannya beli dari Pasar Klewer, Solo Jawa Tengah.
"Ini batik yang saya pakai dari Pasar Klewer," kata Jokowi.
Menurut dia, batik yang dipakai bukan batik mahal. Kainnya pun biasa, bukan sutra.
"Ini batik kampungan. Ini bukan sutra. Nanti saya akan tunjukkan ini batik dari mana? Sepatu dari mana? Sandal dari mana?" katanya.
Baju-baju yang dipakai dirinya hanya berasal dari pasar. "Kainnya saja terus dijahitkan, lalu kemeja putih juga sama. Beli kain di pasar lalu dijahitkan."
Menanggapi kebakaran di Pasar Klewer itu, Jokowi yang merupakan putra Solo angkat bicara mengenai kebakaran Pasar tersebut. Jokowi meminta pemerintah kota Solo untuk segera menyelesaikan kebakaran yang melanda Pasar Klewer.
"Sesaat yang lalu saya mendengar kabar Pasar Klewer Solo terbakar. Saya harap segera bisa dibereskan, juga kepada Pak Rudi Wali Kota Solo bisa dengan sigap menyelesaikan," tulis Jokowi dalam akun Facebook-nya yang dikutip merdeka.com, Minggu (28/12).
Jokowi berpesan kepada relawan-relawan kota Solo untuk bergotong royong membantu petugas pemadam kebakaran memadamkan api di Pasar Klewer. Menurut mantan wali kota Solo ini, Pasar Klewer merupakan warisan sejarah kota Solo yang harus dijaga.
"Pasar Klewer adalah warisan sejarah kota Solo, peninggalan Sunan Pakubuwono X yang kini jadi pusat perdagangan batik. Tentunya harus dijaga."