Cerita Mahfud MD soal makelar kasus di Mahkamah Konstitusi
"Begitu banyak, ada yang diperas pengacaranya sendiri, orang ngaku-ngaku MK, orang yang kaya Akil itu ada," ujar Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD rupanya tak heran jika banyak kasus suap yang terjadi di lembaga tertinggi negara itu. Menurut dia, tak hanya suap, penipuan dengan janji kasusnya menang di MK pun banyak terjadi.
Mahfud bercerita, saat itu dia masih menjabat sebagai ketua MK dan ditelepon oleh seorang kerabatnya. Telepon itu, kata dia, terkait permohonan pengiriman sejumlah uang agar kasus yang ditangani di MK bisa menang.
"Satu hari saya ditelepon kepala kanwil Depdagri, dia telepon jam 11.00 WIB, Pak Mahfud ini jujur saya tidak akan menyalahkan atau melakukan sesuatu, ini mertua saya berperkara nanti jam 03.00 WIB (sore) mau divonis, tapi katanya Pak Mahfud minta uang Rp 2 miliar," cerita Mahfud menirukan bicara temannya saat itu, dalam sebuah diskusi mingguan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut pengakuan temannya, jika uang sebesar Rp 2 miliar itu tidak dikirim, maka perkara yang sedang ditangani di MK bakal kalah. Padahal, kata Mahfud, perkara mertua temannya itu sudah dinyatakan menang oleh MK.
"Saya lihat kasusnya memang sudah menang," jelas dia.
Lantas, dia pun meminta agar rekannya itu tidak menuruti permohonan sang penelepon gelap untuk membayar Rp 2 miliar agar perkaranya dimenangkan oleh MK.
"Bilang ke mertua anda, tidak usah bayar," tegas Mahfud kala itu.
"Akhirnya tidak bayar, divonis dan menang," cerita dia tanpa menjelaskan kasus apa yang sedang ditangani saat itu.
Karena itu, ia menilai, jika praktik suap dan korupsi dalam sengketa di MK banyak terjadi. Selain itu, kata dia, ada pula kasus penipuan di MK hingga Rp 15 miliar.
"Kasus seperti itu banyak, bahkan saya 9 orang sedang rapat, tiba-tiba Bu Maria dapat SMS. 'Profesor Maria, saya kan sudah transfer uang ke ketua MK Rp 15 M, kok saya kalah," kenang Mahfud.
Sehingga, kasus yang menjerat Akil Mochtar baru-baru ini pun tak membuat dirinya begitu kaget. "Nah begitu, banyak ada yang diperas pengacaranya sendiri, orang ngaku-ngaku MK ada, orang yang kaya Akil itu ada. Buktinya ya Akil itu," pungkasnya.