Cerita masyarakat sampai pejabat kesal karena Paspampres
Padahal, itu demi kenyamanan bersama. Masyarakat harusnya tetap mengerti kondisi seperti itu.
Mengawal dan memberikan jaminan keselamatan bagi presiden dan wakil presiden adalah tugas utama bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Untuk menjamin keselamatan itu, Paspampres pun kerap membuat standar keamanan sangat ketat di sekeliling presiden atau wakil presiden yang masuk kategori very very important person (VVIP).
Penjagaan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memanglah harus super ketat demi keamanan kepala negara atau tamu VVIP. Berbagai cara dilakukan agar keselamatan kepala negara atau tamu VVIP terjaga.
Namun, beberapa pejabat atau masyarakat kadang merasa terganggu dengan ketatnya penjagaan Paspampres. Mereka mengeluh karena akses yang ditutup atau ribetnya penjagaan.
Padahal, itu demi kenyamanan bersama. Masyarakat harusnya tetap mengerti kondisi seperti itu.
Berikut cerita masyarakat sampai pejabat kesal karena Paspampres seperti dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Apa tugas utama Paspampres? Tugas Paspampres yaitu melaksanakan pengamanan fisik langsung, jarak dekat, setiap saat, dan di manapun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Mengapa Paspampres dibentuk? Sesuai namanya, pasukan terlatih profesional dan tangguh ini diberi amanah dari negara untuk menjadi tameng hidup dalam menjaga Presiden.
-
Bagaimana Paspampres menjalankan tugasnya? Tugas Paspampres ini tidak hanya dilakukan untuk perlindungan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, namun juga kepada Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
M Timor Leste datang ke DPR, Oesman Sapta marah lift dimatikan
Siang tadi Perdana Menteri Timor Leste, Rui Maria de Araujo menyambangi Kompleks Parlemen, Senayan untuk bertemu dengan pimpinan DPR. Kedatangan Araujo mendapatkan pengawalan ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR.
Pertemuan Araujo dengan pimpinan DPR di lantai 3 Gedung Nusantara membuat Wakil Ketua MPR Oesman Sapta terganggu. Dia lantas marah karena tak bisa menggunakan lift untuk menuju ruang kerjanya di lantai 9 Gedung Nusantara III DPR.
Ceritanya, Oesman hendak naik ke lantai 9 menggunakan lift. Dia harus mengantre karena dua dari empat lift yang ada dimatikan atas perintah Paspampres. Sedangkan dua lift yang tidak dimatikan penuh karena banyaknya staf ahli dan pegawai DPR yang ingin naik ke lantai yang ingin dituju.
Karena ogah mengantre, Oesman Sapta marah dan meminta lift tersebut dihidupkan. "Buka ini," perintah Oesman kepada Pamdal di lokasi, Rabu (26/8).
Pria yang kerap disapa OSO itu juga tidak mau menerima alasan lift tersebut dimatikan karena perintah dari Paspampres. "Enak saja, kita yang punya rumah kok main tutup-tutup saja. Buka, telepon Andika (Komandan Paspampres). Cuma Timor Leste doang kok," ucap Oesman dengan nada tinggi.
Meskipun tak digubris oleh Paspampres, dua lift itu kembali dibuka setelah dua petugas turun dan memberi akses pada Oesman untuk naik ke ruangannya.
Pakai jaket kulit, Adian diusir Paspampres
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP), Adian Napitupulu harus merasakan kekesalan lataran diminta meninggalkan lokasi konser Slank di Kantor Radio Republik Indonesia. Aksi pengusiran Adian dilakukan oleh pasukan pengamanan presiden (Paspampres).
Menurut Adian, alasan paspampres mengusirnya lantaran dirinya mengenakan jaket kulit berwarna hitam yang memang menjadi kostum keseharian mantan aktivis 98 ini. Adian mengklaim bahwa dirinya mendapat undangan dari pihak penyelelenggara acara.
"Saya ke acara itu karena undangan resmi yang dikirimkan manajemen Pulau Biru," kata Adian dalam siaran pers, Senin (8/9).
Adian mengaku tidak terdapat aturan mengenakan kostum atau dress code tertentu untuk bisa hadir dalam acara tersebut. Oleh sebab itu dirinya menggunakan kostum kesehariannya menggunakan jaket kulit berwarna hitam.
Menteri dilarang masuk karena disangka sudah direshuffle
Reshuffle kabinet membuat beberapa petugas Paspampres di Kantor Presiden bingung. Rupanya mereka belum hafal menteri-menteri yang dicopot. Ada cerita lucu terkait itu dialami menteri di era SBY yaitu Menneg Pora Adhyaksa Dault.
Adhyaksa sempat ditahan tidak boleh masuk ke dalam Kantor Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, 2007 silam. Padahal Adhayaksa dijadwalkan bertemu Presiden SBY pukul 12.00 WIB.
Dia rencananya akan mendampingi rombongan Percasi yang akan memperkenalkan para pecatur cilik Indonesia yang memenangi kejuaraan dunia di Yunani, pekan lalu. Namun, karena kedatangan Adhyaksa tidak bersama rombongan, dia tidak bisa melenggang seenak biasanya.
Petugas tidak yakin Adhyaksa masih duduk di jajaran kebinet. Setelah menahan Adhyaksa, salah satu petugas lalu menghubungi rekannya yang lain lewat handy talkie untuk mengkonfirmasikan menteri berkumis tebal itu.
"Ini ada Pak Adhyaksa Dault, dia masih menteri nggak sih? Boleh masuk?" tanya petugas itu kepada rekannya.
Adhyaksa yang mendengar percakapan itu kontan kesal. Dia langsung menunjukkan pin menteri berupa tameng Garuda dengan logo sila kelima Pancasila yang dikelilingi padi dan kapas, yang disematkan di bagian dada kiri kemejanya. "Ini saya masih menteri, ini lihat pinnya saya pakai," cetus Adhayaksa.