Cerita Mega bersama anaknya kena gempa saat liburan di Jepang
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ternyata mempunyai cerita saat mengalami gempa dengan keluarganya. Ia mengalami bencana gempa saat berada di restoran cepat saji di Jepang.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ternyata mempunyai cerita saat mengalami gempa dengan keluarganya. Ia mengalami bencana gempa saat berada di restoran cepat saji di Jepang.
"Saya pernah mengalami peristiwa yang menurut saya sebetulnya yang lucu waktu di Jepang, sedang liburan dengan anak saya. Anak saya ingin makan McD. Kami di situ ada tingkat tiga tahu-tahu bergoyang-goyang. Kami hanya satu keluarga orang asing yang lain orang Jepang, untung teman saya orang Jepang mereka duduk saja sambil ngomong," kata Megawati di Kantor PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Dimana Megawati memulai karir profesionalnya di Indonesia? Di awal tahun 2023, ia menjadi andalan klub Jakarta Pertamina Fastron di Proliga sebelum melanjutkan karirnya bersama klub bola voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
-
Bagaimana Megawati memulai karir atletiknya? Megawati memulai karir atletiknya pada usia 14 tahun dan berhasil menjadi bagian penting dalam tim Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
"Teman saya bilang 'tidak, sabar' karena di kami itu sudah ada early warning system-nya jadi seluruh rakyat Jepang itu sudah tahu, jadi apa? Jadi nanti dari pemberitaan BMKG mereka kalau memang sudah mendekati skala richter yang mungkin 5 atau dan sebagainya itu pasti ada sirine di seluruh wilayah, mana tempat yang akan terjadi, di sini enggak ada sama sekali," sambungnya.
Mega pun mengungkapkan, siapa pun mereka dan apa pun pekerjaannya harus keluar dari luar ruangan jika ada peringatan gempa. Dan saat itu mereka pun keluar rumah atau ruangan dengan membawa barang-barang seperlunya.
"Lalu sirine menyatakan siapa pun mereka, apapun kerjanya dan sebagainya harus keluar luar ke lapangan, membawa apa? Kalau di rumah depan pintu rumah masing-masing itu tiap orang harus sudah siap isi backpack. Isi backpack itu dua baju satu selimut, makanan kira-kira untuk dua hari, ada obat (pribadi dan lain sebagainya) dan itu tidak boleh dipindah-pindahkan," ungkapnya.
Presiden RI ke-5 ini pun menjelaskan, begitu mereka mendengar sirine pertama harus berada di luar rumah atau ruangan dengan membawa beberapa barang berharga atau seperlunya.
"Sirine kedua, maka mau tidak mau setiap orang sudah tahu dan itu diajarkan. Jadi saya melihat ada jalan itu untuk melarikan diri ada tsunami, atau tidak ada tsunami, istilahnya mereka sudah langsung masuk ke wilayah jalan itu yang ada tonggak-tonggak," jelasnya.
"Jadi umpanya ini itu merah jadi ada 1 meter ada 2 meter. Apa artinya? Sambil kita lari atau jalan cepat mungkin menunjukkan kalau ada tsunami bisa masuk sampai 1 meter kalau berikutnya dua meter. Jadi musti dicari tiang itu yang enggak ada," sambungnya.
Lalu, yang ketiga sudah tak ada lagi yang namanya masyarakat lari dengan cepat ke suatu tempat yang aman ketika baru mendengar sirine pertama. Karena jika sudah adanya suara sirine atau peringatan ketiga, masyarakat langsung bisa menuju bukit-bukit yang dianggap aman.
"Jadi, kalau yang ketiga itu sudah enggak ada lagi lari-lari secepat-cepatnya menuju tempat aman. Kalau Jepang itu kan sudah ada bukit-bukit, sudah ada persediaan di bukit dan kita yang tentunya modelnya seperti apa? Di bukit itu selalu bersih lalu ada lubang juga, ada seperti gudang yaitu akan dibuka. Kalau sudah sirine ketiga itu adalah apa? Adalah tanda pengungsian," terangnya.
"Gimana cara ini? Untung bukan presiden lagi, coba pikirkan, media juga bikin sebuah skema bagaimana harusnya yang sebetulnya sudah ada protap-protapnya, lalu bahan-bahan bantuan yang harus diberikan. Jadi cara saya, saya bikin list, saya edarkan, kantor saya jadikan tempat siaga, ada dua tim terima telepon dan keluar telepon," tambahnya.
Baca juga:
Soal bencana gempa & tsunami, Megawati harap sistem peringatan dini beroperasi
Hasto: PDIP, Jokowi dan Megawati paling banyak diserang hoaks
Hina Megawati, Ma'ruf dan TGB, Ustaz Yahya Waloni dipolisikan
Lewat model, PDIP luncurkan Atribut Milenial
Cerita Megawati tolak diminta mejeng pakai busana milenial
Cerita Megawati tertarik lagu Meraih Bintang, K-Pop dan Super Junior