Cerita polwan cantik yang merasa lebih disegani sejak berjilbab
Menurut Bripda Ayu, berjilbab saat berdinas juga lebih simple dibanding pakaian biasa.
Dikeluarkannya surat keputusan Kapolri yang membolehkan polwan memakai jilbab dalam berdinas pada Maret 2015 lalu, membuat sejumlah anggota polwan bergembira. Polwan muslimah merasa kebijakan itu memberi keleluasaan dalam menutup auratnya.
Salah satu polwan yang mengaku bahagia adalah Bripda Putri Ayu (22). Polwan berparas cantik ini sudah lama mengidamkan berjilbab sejak menjadi anggota polisi tahun 2012 lalu. Sebelum ada peraturan itu, Ayu, panggilan akrabnya, harus menyesuaikan pakaian dinas seperti polwan lainnya.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kapan pantun Palembang lucu mulai terkenal? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal.
-
Mengapa pantun lucu Palembang bisa menghibur dan membuat orang tertawa? Pantun lucu Palembang yang menghibur dan bikin ngakak:
-
Apa tujuan utama dari pantun Palembang lucu? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal. Melalui kecerdasan kata dan humor yang disajikan dalam pantun, orang dapat mengalami momen-momen riang yang membawa tawa dan keceriaan.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
"Sebenarnya sebelum masuk polisi saya sudah berjilbab. Nah, pas masuk dilepas deh jilbabnya," ungkap Ayu kepada merdeka.com, Rabu (19/8).
Menurut polwan yang bertugas sebagai asisten pribadi (sespri) Karo SDM Polda Sumsel itu, banyak dampak positif yang dirasakannya sejak berjilbab. Hal yang paling terasa adalah lebih disegani oleh sesama anggota polisi dan masyarakat dibanding belum berjilbab.
"Ya, tahu sendiri kan pakaian polwan, ngepres, jadi sering diganggu, digodain, bikin malu. Alhamdulillah sekarang lebih disegani, tidak lagi digangguin," ujarnya.
Dia menambahkan, berjilbab saat berdinas juga lebih simple dibanding pakaian biasa. Sebelumnya, dia harus menata dan mengeringkan rambut terlebih dahulu sebelum bekerja.
"Lebih cekatan sekarang, cuma pake jilbab aja. Nggak repot-repot amat," tuturnya.
Ayu berpesan polwan lainnya tidak takut dan malu berjilbab. Sebab, dia mendengar selentingan rekan-rekan seprofesinya yang khawatir karirnya akan mandeg jika memasang jilbab.
"Tidak semua begitu. Jilbab bukan alasan karir kita lambat. Malah, kalo kita berprestasi lebih diperhitungkan," tutupnya.
(mdk/hhw)