Cerita sadis Askom bunuh istri karena tak diberi 'jatah'
Berikut ini cerita sadis Askom bunuh istri karena tak beri jatah:
Kasus suami membunuh kembali terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah. Pelakunya bernama Askom Fattahudin (48), warga Desa Karangnangka, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tegas menggorok istrinya, Miskem (43) di kamar tidurnya sendiri.
Penyebabnya sepele, ternyata Askom marah setelah empat kali meminta 'jatah' berhubungan suami istri tapi tidak diberi oleh Miskem. Bahkan istrinya itu sempat marah-marah. Karena emosi Askom lantas membunuh istrinya itu di kamar tidur.
Kini lelaki itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi. Berikut ini cerita sadis Askom bunuh istri karena tak beri jatah:
-
Apa dampak perselingkuhan yang paling sering dialami pelaku? Dampak perselingkuhan bagi pelaku yang pertama yaitu dapat menimbulkan perasaan bersalah. Biasanya ini adalah dampak pertama yang dirasakan setelah seseorang diketahui berselingkuh di belakang pasangan.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Sholat Nisfu Syaban dilakukan? Adapun sholat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban.
-
Kapan sedotan tertua ditemukan? Arkeolog menemukan tabung logam dengan panjang 3 kaki atau hampir 1 meter pada 1897 saat melakukan penggalian gundukan kuburan dari kebudayaan Maikop kuno di Kaukasus barat laut
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
Bunuh istri gara-gara 4 kali minta jatah ditolak
Aksom Fattahudin (48) yang tega membunuh istrinya Miskem (43) pada Minggu (7/9), karena menolak diajak berhubungan badan mengaku kesal, lantaran sudah meminta sebanyak empat kali, namun tidak digubris.
"Bangetin jengkel, wis jaluk ngasi ping papat ora digople mas. Padahal, aku wis kemlocor banget. (jengkel banget, sudah minta empat kali nggak digubris. Padahal, saya sudah kepingin banget)," ujarnya kepada petugas di Markas Kepolisian Resor Purbalingga Jawa Tengah.
Peristiwa pembunuhan sadis itu sendiri, terjadi di Dusun Penambangan Desa Karangnangka Kecamatan Bukateja Purbalingga Minggu (7/9) pagi. Aksom mengakui perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan kudi, sejenis parang yang menjadi senjata khas warga sekitar wilayah Banyumas.
Gorok leher istri saat tidur di kamar
Kepada petugas, Aksom mengaku melakukan tindakan keji tersebut sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, pelaku mengaku sudah sangat jengkel lantaran permintaannya untuk berhubungan badan ditolak. Awalnya, dia membangunkan sang istri sekitar pukul 00.00 WIB, namun tidak bangun.
Kemudian, pada pukul 01.00 WIB dan 02.00 WIB, Aksom kembali mencoba membangunkan istrinya, tetapi tetap tidak digubris. Terakhir, pada pukul 03.30 WIB, kembali Aksom membangunkan istrinya. Namun kembali ditolak, bahkan istrinya yang kesal sempat mencekik lehernya.
Kejadian tersebut membuat amarah Aksom memuncak. Kemudian, ia mengambil kudi di dapur dan menggorok leher istrinya saat tidur, hingga tewas. "Saking jengkele aku njiot kudi neng pedangan, gulune tek gorok (Jengkel banget, aku ambil kudi di dapur, lehernya saya gorok)," katanya kepada petugas di Markas Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga.
Dokter Puskesmas Ketawis Bukateja Purbalingga, Dr Candra mengatakan kepada wartawan, saat pemeriksaan jenazah ditemukan luka sayatan mengelilingi leher korban. "Dari pemeriksaan jenazah, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar 6-7 jam dari waktu ditemukan," katanya.
Usai gorok istri Askom duduk di samping jenazah
Dari informasi yang didapat petugas, setelah membunuh istrinya, Aksom tetap berada di dalam kamar. Bahkan, ia duduk di sebelah jenazah Istrinya. Peristiwa ini terungkap setelah anaknya curiga karena orang tuanya tak kunjung keluar dari kamar sekitar pukul 05.30 WIB.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Sardji, saat sang anak akan membuka pintu kamar, ternyata dikunci dari dalam. Kemudian, sang anak melihat dari jendela dan mendapati ibunya sudah bersimbah darah dan sang ayah yang duduk di samping jenazah.
"Si anak kemudian minta tolong ke tetangganya dan diteruskan ke Polsek Bukateja. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan," ucap Sardji.
Tak merasa menyesal
Askom Fattahudin (48), pelaku penggorokan terhadap istri di Desa Karangnangka, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, mengakui perbuatannya di hadapan petugas Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga, Minggu (7/9).
Namun, dia tidak menunjukkan rasa penyesalan terhadap tindakannya yang tega membunuh istrinya sendiri, Miskem (43). "Aku kur dosa tok karena wis mateni (aku hanya dosa saja, karena sudah membunuh)," katanya tanpa ada rasa penyesalan di hadapan wartawan.