Cerita seekor anjing di Sulut rajin ikut ibadah di gereja
Anjing pendiam ini duduk diam di antara anggota jemaat sambil mengamati orang yang beribadah.
Seekor anjing di Desa Pineleng I, Kecamatan Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, mempunyai kebiasaan unik yang berbeda dengan anjing biasanya. Anjing kampung berwarna hitam milik keluarga Koraag-Jacob ini kerap kali menghadiri acara kebaktian gereja yang dihadiri oleh majikannya di rumah anggota jemaat lainnya.
Jemmy Koraag, pemilik si hitam mengatakan, hewan peliharaan yang tak pernah diberi nama oleh keluarganya ini, tak pernah sekalipun absen dalam setiap pertemuan ibadah kolom yang dilakukan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di jemaat Kalvari Pineleng, setiap minggunya.
"Meski tak pernah diajak, ia (si hitam) selalu ikut kami setiap kali ada ibadah di rumah anggota jemaat yang lain," ujar Jemmy Koraag, pemilik si hitam, Sabtu (1/11).
Jemmy menceritakan, siapa pun anggota keluarga yang pergi menghadiri acara kebaktian tersebut, si hitam selalu mengikutinya dan ikut melaksanakan kegiatan kebaktian setiap hari Jumat tersebut. Anjing pendiam ini duduk diam di antara anggota jemaat sambil mengamati orang yang beribadah, dan tak pernah sekalipun ia menyalak dan mengganggu.
"Setibanya di tempat ibadah dia langsung duduk dan mengambil posisi. Sudah sering kami usir tapi dia selalu saja kembali. Anjing ini memang tidak mengganggu anggota lain hanya dia dan mendengarkan," ucap Jemmy.
Mungkin orang akan beranggapan bahwa anjing adalah jenis hewan yang setia dengan tuannya hingga ia pasti mengikuti kemana pun tuannya pergi. Namun, anggapan itu salah.
Meskipun semua anggota keluarga bakal absen beribadah, hitam akan ikut siapa saja yang mengambil mimbar kolom dari rumah pemiliknya.
"Sepertinya si hitam tahu jika ada yang mengambil mimbar berarti akan ada ibadah dan ia akan mengikuti kemana mimbar itu dibawa. Sesampainya di rumah yang akan dijadikan tempat ibadah, maka ia akan duduk diam menunggu anggota jemaat hadir," ucap Jemmy.
Hanya saja kebiasaan si hitam ikut ibadah tersebut terkadang dianggap mengganggu bagi sebagian orang. Mereka menganggap anjing tak pantas ada dalam suasana ibadah.
"Masa anjing ikut-ikut ibadah. Anjing lain tak punya kebiasaan seperti itu. Ini mengganggu," keluh seorang anggota jemaat.