Cerita wanita hamil tua selonjor di lantai KRL
Bagi Wita yang sedang hamil tua, membiasakan diri untuk tidak lemah juga ikut mengajarkan anaknya kelak agar tangguh.
Kepadatan kereta rel listrik (KRL) sebagai moda transportasi massal paling digandrungi adalah cerita lama. Setiap penumpang tidak hanya harus siap berdiri karena tak kebagian kursi, tetapi juga berdesak-desakan.
Wita (29), seorang karyawan swasta, hampir setiap harinya merasakan hal tersebut. Namun belakangan komuter yang tinggal di Bogor ini mendapat cerita baru soal kepadatan KRL ketika dia sedang hamil. Ini soal rasa empati penumpang yang mungkin mulai hilang.
Pernah di pertengahan bulan lalu, Wita yang sedang hamil tujuh bulan tidak kebagian kursi penumpang dalam perjalanan pulang dari Stasiun Cawang menuju Bogor. "Karena capek saya duduk di bawah aja," kata Wita kepada merdeka.com, Kamis (17/4).
Dengan perut yang sudah membesar, mau tidak mau Wita harus duduk selonjor di lantai KRL. Meski melihat banyak penumpang laki-laki yang sedang duduk di kursi penumpang, Wita enggan merengek untuk minta duduk.
"Saya ga pernah minta kursi kalau naik angkutan umum. Kalau orang mau kasih duduk, alhamdulillah. Kalau ga ya ga apa-apa, ketimbang minta, tapi ngasihnya ga ikhlas," kata dia.
Wanita yang menikah setahun lalu ini tidak pernah meminta kursi kepada penumpang lain karena dia tidak tahu kondisi mereka.
"Kita ga pernah tau kondisi orang di sekitar kita. Kalau dia sedang capek, habis lembur, sakit, lagi banyak masalah, sedang berduka atau apa," kata Wita.
Soal heboh di media sosial tentang Dinda, wanita yang membenci ibu hamil karena sering minta duduk di KRL, Wita justru memakluminya.
"Dinda itu udah bilang kakinya sakit karena tulangnya geser. Jadi dia pun ga bisa berdiri terlalu lama. Sama seperti bumil. Ya dimaklumin aja," kata dia.
"Kita ga tau kondisi kesehatan orang. Kita merasa perlu duduk karena hamil, misalnya. Padahal orang yang kita minta kursinya juga sedang dalam kondisi butuh duduk," ujarnya.
Bagi Wita yang sedang hamil tua, membiasakan diri untuk tidak lemah atau tergantung orang lain, juga ikut mengajarkan anaknya yang dilahirkannya kelak agar tangguh.
"Kecuali udah mau pingsan ya gimana lagi, mau ga mau minta duduk," ujar Wita.
Baca juga:
Dibully, Dinda yang marah pada ibu hamil di KRL minta maaf
5 Cerita di balik Dinda marah pada ibu hamil di KRL
Ini kata ABG tak kenal empati ibu hamil soal statusnya di Path
Ini nasihat Kiai NU pada ABG tak kenal empati ke ibu hamil
Kesal, ABG tak kenal empati juga suruh ibu hamil resign
-
Kapan kejadian ibu hamil marah di KRL terjadi? Peristiwa itu terjadi pada 16 September 2023
-
Siapa yang merekam ibu hamil tersebut di KRL? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Apa yang membuat ibu hamil di KRL marah? Ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita. "Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!" ucap ibu hamil tersebut.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Kenapa kucing bisa berbahaya buat ibu hamil? Risiko kucing terhadap kehamilan ini disebabkan karena toxoplasmosis yang bisa ditularkan pada manusia melalui feses. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan, seperti cacat janin atau gangguan perkembangan.