Charta Politika: Optimisme Ekonomi Mencapai 60 Persen
Namun, Yunarto mengatakan optimisme tinggi ini bukan sesuatu berita yang baik. Sebab terjadi gap yang tinggi antara kondisi hari ini. Responden menilai kondisi ekonomi saat ini buruk di angka 65,9 persen. Sementara yang menyatakan baik hanya 31,7 persen.
Survei Charta Politika Indonesia mencatat tingkat optimisme masyarakat cukup tinggi terhadap kondisi ekonomi dalam satu mendatang. Sebanyak 60,5 persen responden menyatakan optimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
"Jadi kita melihat optimisme responden melihat situasi mendatang dalam satu tahun 60,5 persen menyatakan optimis," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika rilis survei secara daring, Kamis (12/8).
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Bagaimana Kelurahan Sadar Hukum di DKI Jakarta diwujudkan? Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,"
-
Kapan Rapat Evaluasi Tahapan Pemilu 2024 di Jakarta Timur dilaksanakan? Sementara itu, pada 4 April 2024, hadir para stakeholder Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
Sementara yang menyatakan tidak optimis sebesar 29 persen dan tidak menjawab atau tidak tahu 10,5 persen.
Namun, Yunarto mengatakan optimisme tinggi ini bukan sesuatu berita yang baik. Sebab terjadi gap yang tinggi antara kondisi hari ini.
Responden menilai kondisi ekonomi saat ini buruk di angka 65,9 persen. Sementara yang menyatakan baik hanya 31,7 persen.
Bila disandingkan dengan tingkat optimisme masyarakat, maka terjadi jarak yang cukup jauh. Pemerintah punya pekerjaan besar untuk menjawab optimisme masyarakat tersebut.
"Menurut saya angka optimisme ini bisa dilihat jadi PR besar buat pemerintah bagaimana kemudian ekspektasi dan realita setahun mendatang terutama di bidang ekonomi memiliki gap yang besar," ujar Yunarto.
Berdasarkan trennya optimisme publik terhadap kondisi ekonomi ini juga stabil meski dalam berbagai situasi tidak dalam kondisi yang baik.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen.
Baca juga:
PDIP, Gerindra dan PKB Diprediksi Masuk Tiga Besar di Pemilu 2024
Survei Charta Politika: Kampanye Baliho Tidak Efektif Tingkatkan Elektabilitas
Survei: Ketidakpuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah Naik 12,9 Persen
Survei: Tingkat Kepercayaan Publik pada Data Pemerintah soal Covid-19 Rendah
Jelang PSU Pilgub Kalsel, Survei Charta Politica Unggulkan Pasangan Petahana