Ciut nyali melaut sang ahli pembuat pinisi
Ciut nyali melaut sang ahli pembuat pinisi. Sudah 20 tahun lebih membuat perahu pinisi. Mulai dari desain kapal hingga interior, dikuasai di luar kepala. Meski ahli pinisi, namun nyalinya ternyata ciut bila diajak melaut.
Lengkingan suara mesin potong kayu, kerasnya pukulan martil, menyambut saat berkunjung ke kampung pembuatan kapal pinisi di Tana Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Puluhan kerangka perahu pinisi berjejer. Pembuatannya dilakukan persis di pinggir pantai berpasir putih.
Kampung ini tidak terlalu luas. Namun, namanya sudah mendunia. Terutama bagi para pecinta kapal. Orang dari belahan Eropa, Asia hingga Amerika, kerap bolak-balik memesan kapal pinisi di sini. Lokasinya lebih kurang 200 kilometer dari Kota Makassar, atau ditempuh selama enam jam menggunakan kendaraan.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
Rusdi Mulyadi, salah seorang pembuat kapal pinisi, mengaku keahliannya didapat turun menurun. Dirinya merupakan generasi ke-3. Orang tuanya dahulu merupakan ahli pembuat kapal pinisi.
Haji Ully, begitu biasanya dia dipanggil. Sudah 20 tahun lebih membuat perahu pinisi. Mulai dari desain kapal hingga interior, dikuasai di luar kepala. Meski ahli pinisi, namun nyalinya ternyata ciut bila diajak melaut.
"Kalau jiwa pembuat kapal boleh, tapi kalau buat jiwa pelautnya tidak ada, ciut," kata Ully kepada merdeka.com, Rabu pekan ini.
Ada sejarah panjang hingga warga di kampung itu dikenal sebagai pembuat kapal. Cerita bermula dari karamnya kapal Sawerigading. Di mana rangka kapal ditemukan di Pantai Ara dan layarnya berada di Pantai Bira. Dari sejarah itu akhirnya ada dua kelompok di kampung itu yakni para pembuat kapal dan pelaut. Para pembuat kapal disebut Ara. Sedangkan para pelaut disebut Bira. Para pelaut Bira kerap mengarungi pelbagai samudera di dunia untuk mengantarkan kapal pesanan dibuat orang Ara.
Walau takut melaut, pria 46 tahun itu tetap percaya diri bahwa pinisi buatannya mampu mengarungi kerasnya samudera dunia. Ini terbukti dari banyaknya kapal hasil buah tangannya terparkir di beberapa dermaga dunia. Salah satunya berada di Catalonia, Spanyol. Rasa bangganya itu dia ceritakan kepada para Risers dari Datsun Risers Expedition 2, beberapa waktu lalu.
Kapal buatannya itu dia lihat ketika gelaran ajang balap jet darat F1 tengah berada di Catalonia. Sorotan kamera dari udara kala itu menyorot kapal buatannya. Tentu ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi dirinya.
"Saya nonton F1 di televisi, disorot dari kamera ada kapal yang saya buat. Itu sudah dua tahun lalu," ujar Ully.
Harga satu pinisi memang mahal. Itu memperhatikan kualitas, waktu pengerjaan dan bahan dipakai. Rata-rata pengerjaan satu pinisi biasanya memakan waktu hingga satu tahun. Sementara material dipakai biasanya Ully lebih memilih kayu besi dan jati. Jenis kayu itu dipercaya mampu bertahan lama. Paling murah, satu pinisi dibanderol lebih kurang Rp 750 juta. Sejauh ini, harga pinisi termahal buatannya sudah tembus belasan miliar Rupiah. Harga sebesar itu tentu di luar ongkos kirim.
Dalam setahun Ully mampu membuat lima kapal pinisi. Para pemesannya lebih banyak pengusaha. Biasanya mereka memesan pinisi untuk menunjang bisnis pariwisata. Namun, ada juga pemesan untuk keperluan pribadi.
Tersohornya pembuatan kapal pinisi membuat Serkan dari Istanbul, Turki, kepincut memesan. Pengusaha di bidang pariwisata itu mengaku banyak mendapat informasi dari para rekannya untuk memesan kapal di kampung pinisi.
Sudah 10 bulan kapal pesanan Sarken digarap. Dia memesan kapal berukuran panjang 40 meter dan lebar 9 meter. Di dalam kapal akan diisi kamar hingga restoran. Diperkirakan empat bulan ke depan kapal pesanannya bakal rampung. Sejauh ini Serkan sudah merogoh kocek lebih kurang Rp 6 miliar. Angka itu belum keseluruhan hingga pinisi pesanannya benar-benar beres dan telah dikirim. Apalagi bahan dipesan Serkan benar-benar kualitas nomor wahid.
"Saya tahu di sini pembuat pinisi sangat baik. Seseorang kasih tahu saya dan saya cari di internet, dan pembuat kapal lain juga rekomendasikan saya ke sini," cerita Serkan kepada merdeka.com.
Nantinya pinisi pesanannya bakal dipakai untuk wisata di Raja Ampat, Papua. Sebab, di sana dia memiliki sebuah penginapan bernama Papua Explorers Dive Resort.
Selama menjalani usaha pembuatan kapal pinisi, tawar-menawar masalah harga sudah biasa. Kepuasan konsumen tentu tetap jadi utama baginya. Maka itu mempertahankan kualitas menjadi kunci penting dalam menjalani usahanya ini.
(mdk/noe)