Copet tewas usai sesak napas saat kabur dari kejaran warga
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.15 WITA tadi. Awalnya, warga pasar mendengar pemotor berteriak maling saat melintas di Jalan Perniagaan, di tengah padatnya aktivitas warga transaksi jual beli.
Andi Tono (38), dan temannya Rudi (35), ditangkap warga pasar Segiri, Jalan Perniagaan, Samarinda, tengah hari tadi. Keduanya adalah pelaku maling dompet. Meski Rudi berhasil kabur, dia akhirnya tewas di rumah warga.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.15 WITA tadi. Awalnya, warga pasar mendengar pemotor berteriak maling saat melintas di Jalan Perniagaan, di tengah padatnya aktivitas warga transaksi jual beli.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana Pesanggrahan Kotanopan berada? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kenapa sarapan itu penting? Sebab sarapan akan memberikan manfaat begitu besar untuk kesehatan tubuh.
"Kita terima informasi, yang diteriaki warga sekitar pasar itu ada jambret yang dikejar dari Jalan Gerilya," kata salah satu relawan, Udi Rahman, ditemui merdeka.com, di RSUD AW Syachcranie, Jalan Palang Merah, Samarinda, Selasa (23/10).
Satu dari dua pelaku yang dikejar, diketahui bernama Andi Tono (38), berhasil dibekuk dan diamuk warga. Sedangkan Rudi, pria penuh tato di badan itu, berhasil kabur ke arah dalam pasar Segiri.
"Diduga karena sesak napas, pelaku yang kabur ini, meninggal di lokasi di dalam pasar," ujar Rahman.
"Warga tidak ada yang berani mengejar pelaku yang ke dalam pasar ini, karena bawa badik. Jadi warga melihat saja kabur ke dalam pasar," sebut Rahman.
Dipastikan meninggal dunia, relawan dibantu dengan warga, membawa jasad Rudi, ke kamar jenazah RSUD AW Sychranie. "Kalau temannya yang ketangkap itu, sementara dibawa ke Polsek Ulu," terang Rahman.
Di kamar jenazah, belasan keluarga Rudi, mendatangi kamar jenazah, untuk memastikan pria itu benar Rudi. "Satu pelaku ketangkap warga, satu lagi meninggal di dalam pasar. Tidak ada tanda kekerasan. Dugaan sementara karena jantung. Memang, sempat kabur bawa badik ke dalam pasar," kata Wakapolsek Samarinda Ulu, AKP RH Mangunsong, ditemui di kantornya.
Warga berikan minum air putih
Taming (32), warga lorong pasar Segiri, Jalan Perniagaan RT 27 kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, jadi saksi mata tewasnya Rudi (35) alias Rudi Tembak, pria bertato yang sebelumnya jadi buruan warga. Sebelum tewas, Taming sempat memberikan minum Rudi, dalam kondisi kelelahan dan sesak nafas.
"Saya tadi lagi duduk depan rumah, di lorong pasar. Datang dia (korban Rudi) minta dikasih air minum. Saya tidak tahu kalau dia lagi dikejar warga," kata Taming, ditemui merdeka.com, di Mapolsek Samarinda Ulu, Jalan Ir H Juanda, Selasa (23/10).
Taming mengaku, di saat itu, juga dalam kondisi takut lantaran Rudi, sedang memegang badik si tangannya. "Dia minta masuk dalam rumah saya. Saya takut, saya persilakan saja masuk. Apalagi saya lihat dia banyak tatonya," ujar Taming.
Setelah minum air putih, tidak lama Rudi pun berbaring di lantai rumah Taming. "Sekitar 30 menit, kok badannya jadi kaku. Saya langsung telpon polisi. Ternyata dia sebelumnya lagi dikejar orang pasar," sebut Taming.
Andi Tono, rekan Rudi, ikut dihadirkan ke hadapan wartawan. Dia mengaku, memang mencuri dompet, yang diletakkan pemiliknya di warung makan. "Saya yang ambil dompet itu, Rudi yang joki motor. Begitu belok ke Jalan Perniagaan, datang warga mengejar. Rudi lari ke dalam pasar," ujar Tono.
Tono sendiri, bukan wajah baru dalam aksi pencurian. "Saya baru bebas dari Lapas di Tenggarong. Sama, kasus pencurian juga, jambret Pak," sebut Tono dengan wajah babak belur usai dihajar massa.
"Saya ambil dompet di warung itu tadi, buat tambah uang pulang ke Sulawesi Pak. Ya itu, karena saya baru saja bebas dari (Lapas Tenggarong)," terang Tono.
Diketahui, Tono dan Rudi, dibekuk massa setelah sebelumnya diteraki maling. Rudi, berhasil lolos, dan kabur ke dalam pasar sambil memegang badik. Nahasnya, begitu kabur ke dalam pasar, Rudi yang punya perawakan besar itu kelelahan dan sesak nafas. Hingga akhirnya dia meregang nyawa di rumah warga, diduga serangan jantung.
Baca juga:
Tiga copet bermobil lawan arah depan St Manggarai, bonyok dihajar warga
Tepergok hendak mencopet penjemput jemaah haji, Rudi bonyok dibogem warga
Jelang Annual Meeting IMF, Polda Bali sikat jaringan copet & jambret resahkan turis
Ambil dompet perempuan di atas bus, tiga pencopet langsung diringkus
Modus tawari ojek, Ipin dan 2 temannya gasak HP WN Korea di Kuta
Ragunan diserbu 20 ribu pengunjung, waspada ibu-ibu pencopet
Pengasuh anak bungsu Sandiaga Uno jadi korban jambret di PRJ