Cuaca buruk, Gilimanuk & Ketapang terapkan sistem buka tutup
Sistem buka tutup dilaksanakan untuk menjamin keamanan pengguna jasa penyeberangan di Selat Bali.
Pihak otoritas penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk melakukan sistem buka tutup pelayaran. Kebijakan itu juga diberlakukan di wilayah pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.
Sistem ini dikarenakan cuaca yang tidak menentu di Selat Bali dan membahayakan lalu lintas laut sejak Selasa (2/2) malam hingga Rabu (3/2). Bahkan saat hujan deras sore tadi, di Gilimanuk maupun Ketapang ditutup selama setengah jam karena situasi di perairan Selat Bali gelap sehingga jarak pandangan nahkoda kapal terbatas.
Sistem buka tutup penyeberangan ini dibenarkan Kepala UPP Gilimanuk, I Nyoman Delon Wirawan. Menurutnya, sistem buka tutup dilaksanakan untuk menjamin keamanan pengguna jasa penyeberangan di Selat Bali.
Dijelaskannya, penyeberangan sempat ditutup baik dari Ketapang maupun dari Gilimanuk setelah berkoordinasi dengan pihak Syahbandar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Banyuwangi. Selain itu, sistem ini dari laporan para nahkoda kapal mengenai adanya mendung yang gelap diikuti hujan lebat.
Pihaknya mengimbau untuk kapal yang sudah berlayar dan berada di tengah laut diminta berhati-hati atau memasang jangkar. Sebab, dikawatirkan ketika jarak pandang terbatas akan terjadi kecelakaan antar kapal yang dampaknya fatal. Status buka tutup juga sempat dilaksanakan pada akhir pekan lalu dengan alasan yang sama.
"Situasi seperti ini diperkirakan akan terus terjadi saat musim hujan. Para nahkoda kapal diminta tetap waspada dan terus melakukan komunikasi dengan petugas yang ada di darat," ungkap Delon.
Ia mengakui dilakukannya sistem buka tutup ini akan berdampak. Tetapi yang lebih diprioritaskan adalah keselamatan penumpang.