Cucu Ungkap Moto Sardjito Semasa Hidup, 'Dengan Memberi Kami Menjadi Kaya'
Dyani mengaku sangat kagum pada kakeknya. Sebab, Sardjito selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada eks Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sardjito. Pihak keluarga merasa bangga atas penganugerahan tersebut.
Cucu Sardjito, Dyani Poedjioetomo mengenang pesan sang kakek semasa hidupnya. Menurut dia, Sardjito selalu menekankan untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Sebetulnya beliau punya moto, 'Dengan memberi kami menjadi kaya'. Maksudnya kita jangan segan-segan memberi, karena itu akan membuat kita lebih kaya," jelas Dyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (8/11).
Dyani mengaku sangat kagum pada kakeknya. Sebab, Sardjito selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
"Beliau selalu mementingkan kesehatan masyarakat secara luas. Dengan keluarga sangat dekat," ucapnya.
Jokowi memberikan gelar pahlawan nasional kepada Sardjito hari ini di Istana Negara Jakarta. Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 120/TK/2019 Tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional.
Selain Sardjito, Jokowi juga memberikan gelar pahlawan kepada Kahar Muzakkir, Alexander Andries (AA) Maramis, KH Masykur, Ruhana Kudus dan Sultan Himayatuddin.
Sardjito menjabat sebagai Rektor UGM sejak tahun 1950 hingga 1961. Setelahnya Sardjito sempat pula menjadi Rektor UII periode 1964 hingga 1970.
Rektor UGM, Panut Mulyono mengatakan Sardjito memiliki jasa yang besar saat awal pembentukan Indonesia. Panut menyebut jika Sardjito pun ikut berperan dalam medan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sardjito, sambung Panut, ikut berperang dan membantu di bidang medis. Salah satu sumbangsih Sardjito dalam perang kemerdekaan adalah membuat biskuit bagi para pejuang dan tentara Indonesia.
"Prof. Sardjito pernah ikut perang juga ya, artinya membantu tentara-tentara yang berperang. Yang sangat terkenal itu kan biskuit Sardjito," ujar Panut, Jumat (8/11).
Di masa perang kemerdekaan, Sardjito meracik makanan khusus untuk bekal tentara Indonesia di medan perang. Biskuit itu kemudian dikenal dengan nama Biskuit Sardjito. Bekal Biskuit Sardjito ini membantu tentara Indonesia di saat kesulitan bekal makanan.
"Biskuit Sardjito itu mempunyai formula yang khusus. Sehingga bisa menahan lapar atau energinya cukup besar untuk di lapangan. Memang banyak jasa beliau," ucap Panut.
Mengamankan Vaksin Cacar dari Jepang
Jasa lain dari Sardjito adalah mengamankan vaksin cacar yang dikembangkan Institut Pasteur Bandung dari tangan Jepang dan Sekutu. Di era itu vaksin cacar sangat dibutuhkan bagi Indonesia.
"Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pasteur. Waktu itu memindahkan vaksin jika dibawa dengan, mungkin wadahnya itu takut ketahuan di jalan oleh pemerintah Belanda atau Jepang yang saat itu. Sehingga (vaksin cacarnya) disuntikkan di kerbau, nanti setelah sampai Klaten itu vaksinnya diambil lagi," ungkap Panut.
Panut menerangkan jasa lain Sardjito juga terlihat di bidang pendidikan. Selain menjadi rektor pertama UGM, Sardjito pun banyak membidani lahirnya perguruan tinggi lain.
(mdk/rhm)