Curhat di depan ulama, Jokowi akui ada buruh asal China di Indonesia
Curhat di depan ulama, Jokowi akui ada buruh asal China di Indonesia. Dia pun membandingkan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Tiongkok. Sebanyak 80 ribu tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana. Sedangkan 1,2 juta pekerja Indonesia bekerja di Malaysia.
Presiden Joko Widodo curhat di hadapan para ulama sering mendapat fitnah terkait tenaga kerja asing (TKA) asal China di Indonesia. Ini sekaligus menepis kabar soal adanya 10 juta TKA dari negara tersebut.
Menurut Jokowi, sejauh ini cuma 23 ribu TKA dari China masuk ke Indonesia. Mereka tidak bekerja terus menerus di Indonesia. Hanya bekerja 4-6 bulan untuk memasang turbin dan smelter. Hal itu dia sampaikan ketika membuka acara pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Tegar Beriman, Pemerintah daerah kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Jokowi mengunggah postingan tersebut? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
"Yang ada adalah kira-kira 23 ribu iya, saya blak-blakan 23 ribu iya. TKA mereka kerja di sini. Tapi juga tidak kerja terus-terus. Mereka pasang turbin, smelter yang Kita memang belum siap melakukan itu. Sehingga mereka harus di sini 4-6 bulan untuk pasang," kata Jokowi.
Dia pun membandingkan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Tiongkok. Sebanyak 80 ribu tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana. Sedangkan 1,2 juta pekerja Indonesia bekerja di Malaysia.
Hal tersebut disampaikan saat bertemu Perdana Menteri Mahathir Muhammad pada 28 Juni 2018 lalu, Jokowi mendengar laporan bahwa tenaga kerja Indonesia di Malaysia lebih banyak. Karena itu dia meminta kepada Mahathir agar ada perlindungan, legalisasi. Sehingga kata dia jelas berapa tenaga kerja Indonesia di Malaysia.
"Biar jelas. Malaysia enggak ribut.Coba dilihat TKA di indonesia dibandingkan penduduk hanya 0,03 persen. 1 persen saja enggak ada. Ini sekarang harus angka-angka kita sampaikan," papar Jokowi.
"Bandingkan coba TKA di UEA 80 persen asing semuanya, mereka senang-senang saja, enggak ada masalah. Di arab Saudi 33 persen tenaga kerja asing. Kita 1 persen aja ga ada," lanjut Jokowi.
Karena itu dia meminta kepada publik agar tidak menyampaikan fitnah terkait isu TKA. Jika isu tersebut dibesarkan sehingga akan berdampak pada Indonesia.
"Saya baru buka-bukaan juga baru pagi ini. Mumpung bertemu. Jadi jangan sampai fitnah-fitnah seperti itu terus berkembang. Saya kira tidak baik untuk negara ini," pinta Jokowi.
Baca juga:
Presiden Jokowi minta kader MUI sebarkan dakwah positif dan selalu berprasangka baik
Telepon Jokowi, Mahathir Mohamad sampaikan belasungkawa untuk korban gempa NTB
Ngabalin sebut Jokowi hindari benturan fisik, tak mungkin suruh berkelahi
PAN sebut pertemuan Zulkifli-Jokowi bahas Pilpres dan masalah kebangsaan
Said Aqil: Jokowi punya cara spiritual tentukan Cawapres
Sekjen NasDem bela Jokowi soal pidato singgung berantem