Curhat Linda Dikhianati Teddy: Niat Perbaiki Ekonomi Keluarga Malah Berujung Penjara
Teddy merasa telah ditipu oleh Linda ketika hendak mengungkap kasus peredaran narkoba di Laut Cina Selatan dua ton.
Di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat, terdakwa kasus peredaran Narkoba, Linda Pujiastuti alias Anita mengaku sakit hati lantaran telah difitnah oleh Irjen Teddy Minahasa.
Pasalnya, Teddy merasa telah ditipu oleh Linda ketika hendak mengungkap kasus peredaran narkoba di Laut Cina Selatan dua ton.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Pengungkapan rasa sakit itu pun tertuang dalam nota pembelaan atau pledio yang dibacakannya di ruang sidang PN Jakarta Barat hari ini, Rabu (5/4).
Mulanya Linda sempat bertukar pesan melalui WhatsApp dengan Teddy untuk menjual benda pusaka keris milik jenderal itu ke seorang raja Brunei Darussalam. Sejatinya benda pusaka tersebut akan dijualnya sebelum Pandemi Covid-19.
Harapannya dengan menjual benda pusaka tersebut, perekonomian Linda akan menjadi lebih baik. Namun balasan pesan dari eks Kapolda Sumbar itu bukan seperti harapannya.
"Karena saya berpikir, jika saya dapat menjual keris pusaka tersebut, saya dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga saya. Tapi ternyata balasan dari pesan singkat itu beliau meminta saya untuk mencarikan lawan narkoba tersebut," kata Linda.
"Bahkan beliau menginginkan pembeli untuk dapat bertransaksi di daerah Sumatera Barat," sambungnya.
Berdalihnya kala itu, bila melaksanakan perintah Teddy dengan mencarikan seorang pembeli narkoba agar mendapatkan uang untuk menopang ekonomi keluarganya. Singkat cerita, perintah Teddy pun dilakukannya.
"Saya menjalankan perintah Bapak Teddy Minahasa untuk mencarikan lawan dan berhasil mendapatkan Rp 350 juta rupiah di mana Bapak Teddy meminta saya untuk menyerahkan uang tersebut kepada Dody," jelasnya.
Namun nasib berkata lain. Anita justru ditangkap oleh aparat kepolisian lantaran hendak melakukan transaksi jula beli narkoba hingga akhirnya terseret ke meja persidangan.
Selama persidangan pun, jenderal yang dikenalnya sejak tahun 2007 itu justru menyudutkan dirinya dengan berkata tidak mengetahui sama sekali ikhwal perintah mencari lawan narkoba.
Teddy mengaku kalau dicarikan pembeli kala itu untuk menjebak Linda lantaran sakit hati atas gagalnya pengungkapan kasus narkoba di laut China Selatan.
"Pada akhirnya saya difitnah oleh pak Teddy Minahasa dengan dalih sakit hati karena dikatakan bahwa saya telah menipu beliau. Padahal tahun 2019 saya saat gagal penyelidikan di laut cina selatan, yang beliau lakukan bersama saya saat masih berada di kapal, saya sudah meminta maaf karena belum berhasil," tutup dia.
(mdk/ded)