Curhat nelayan di perbatasan Malaysia, aksi perompak bikin mereka takut melaut
Nelayan bernama Hasbi mengaku sudah tiga kali dirinya ganggu perompak. Peralatan melaut di perahunya dirampas pria bersenjata dan bertopeng. Kejadian itu nyaris membuatnya putus asa kembali melaut. Padahal, untuk menghidupi keluarganya dia cuma bisa melaut.
Nelayan di perbatasan Malaysia tepatnya di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara dibikin menjerit. Sebabnya, keberadaan perompak membuat mereka takut melaut.
Hasbi (36), nelayan asal Sebatik, mengaku sudah kesekian kalinya menjadi korban perompakan saat mencari ikan di perairan wilayah Kabupaten Bulungan.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa nelayan di Jepara melakukan tradisi Larung Kepala Kerbau? Dilansir dari berbagai sumber, upacara Larung Kepala Kerbau ini sebagai bentuk rasa terima kasih nelayan setelah melaut dan menangkap ikan selama setahun penuh. Selain itu, melakukan tradisi ini juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan agar permohonan para nelayan bisa terpenuhi pada tahun-tahun berikutnya.
"Kejadian ini yang ketiga kalinya, saya dirompak," kata Hasbi, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Rabu (6/12).
Seingatnya sudah tiga kali dirinya ganggu perompak. Peralatan melaut di perahunya dirampas pria bersenjata dan bertopeng. Kejadian itu nyaris membuatnya putus asa kembali melaut. Padahal, untuk menghidupi keluarganya dia cuma bisa melaut.
"Kerugian saya Rp 12 juta, mesin 15 PK diambil lagi. Tidak ada keringanan atau bantuan dari pemerintah. Ini saja majikan juga susah mau beli lagi karena kredit di bank tidak bisa dikasih kalau (kreditan) mesin cas sebelumnya belum lunas," ungkap Hasbi.
"Bukan saya saja yang sering kena musibah, juga ada nelayan lain. Misalnya paman saya. Baru 6 bulan melaut, sekarang juga mesinnya diambil (perompak). Belum bayar lunas, diambil (perompak) lagi," sambungnya.
Hasbi berharap kepolisian segera menindak perompak karena sudah sangat meresahkan.
"Selain itu juga, saya hanya ingin kebijakan pemerintah bagian kelautan dan perikanan. Jangan hanya surat-surat kami harus melengkapi tapi kalau nelayan kena musibah, tidak ada bantuan atau keringanan. Nelayan orang susah," ucapnya lirih.
Peristiwa perompakan itu terbaru terjadi Senin (4/12) malam. Dua orang tak dikenal bertopeng dan bersenpi, menghampiri Hasbi dan dua rekannya yang sedang mencari ikan. Mesin perahu, dirampas perompak sambil menodongkan senpi.
Peristiwa itu juga dibenarkan Kepala Pengawas Pelabuhan Perikanan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Sebatik Wira Hadi Susanto. Para nelayan korban perompakan, melapor ke Polsek Sebatik.
Namun sayang, upaya merdeka.com mengonfirmasi Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi terkait peristiwa itu, belum berhasil. Sambungan telepon belum mendapatkan respons.
Baca juga:
Bupati harap kehadiran SKPT wujudkan Natuna jadi pusat perikanan nasional
Seorang nelayan di Sumenep tewas diduga tenggelam, satu rekannya hilang
Cuaca buruk, nelayan pesisir selatan tak bisa melaut
Cuaca ekstrem, nelayan di Pantura diimbau tidak melaut 3 hari ke depan
Jika alami kecelakaan di laut, 39 ribu nelayan Jateng bakal ditanggung asuransi
Bentuk kecerdasan anak sejak dini, tingkat konsumsi ikan diklaim makin meningkat
Pujian Jokowi untuk Menteri Susi di saat jumlah nelayan RI terus merosot