Curi tas Kepsek Bantul, warga Depok dibawa ke RS usai dihajar massa
"Dari keduanya kami menyita sebuah sepeda motor matik plat F 3770 DM yang digunakan untuk beraksi. Keduanya belum bisa dimintai keterangan karena belum sadarkan diri," tutup Paimun.
Dua orang pemuda babak belur dihajar massa usai tertangkap mencuri sebuah tas milik Kepala SD Peni Bantul, Sri Hartanti, Kamis (3/8). Akibatnya kedua orang pelaku berinisial MA (25) warga Depok, Jawa Barat dan M (34) warga Ciamis, Jawa Barat ini harus dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati, Bantul karena mengalami luka paska dijadikan sasaran amuk massa.
Menurut Kapolsek Bantul, Kompol Paimun, kedua orang pelaku awalnya masuk ke lingkungan sekolah dan memarkir sepeda motornya di parkiran guru dan karyawan SD Peni Bantul. Saat itu, lanjut Paimun, kondisi sekolah sudah sepi dan hanya menyisakan guru-guru yang sedang rapat.
"Saat rapat itu tiba-tiba ada teriakan dari seorang guru dan penjaga sekolah. Ternyata kedua pemuda yang membawa motor itu mencuri sebuah tas berwarna biru milik kepala sekolah," terang Paimun saat dihubungi.
Paimun menuturkan tas milik Sri Hartanti itu awalnya berada di ruang kepala sekolah. Karena sedang rapat Sri Hartanti pun tak membawa tas dan ruangannya dalam keadaan kosong.
"Kedua pelaku usai memarkir motor ternyata sempat mengambil tas milik kepala sekolah. Saat berusaha kabur keluar sekolah dengan mengendarai sepeda motor ternyata keduanya berhasil ditangkap oleh seorang guru dan penjaga sekolah," terang Paimun.
Paimun menjabarkan bahwa warga sekitar yang melihat kegaduhan di halaman sekolah pun kemudian datang untuk mengetahui ada kejadian apa. Setelah tahu ternyata ada kasus pencurian, kata Paimun, warga pun menghajar kedua pelaku.
"Dihajar sampai babak belur. Kemudian kedua pelaku kami larikan ke rumah sakit. Dari keduanya kami menyita sebuah sepeda motor matik plat F 3770 DM yang digunakan untuk beraksi. Keduanya belum bisa dimintai keterangan karena belum sadarkan diri," tutup Paimun.