Dalam rekonstruksi, terbongkar niat Dimas Kanjeng bunuh muridnya
Dalam rekontruksi, terbongkar niat Dimas Kanjeng bunuh muridnya. Sebanyak 70 adegan reka ulang diperagakan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Pemicunya lantaran akan dibongkar mengenai penggandaan uang.
Sebanyak 70 adegan reka ulang diperagakan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tersangka kasus pembunuhan seorang pengikutnya, Abdul Gani. Rekontruksi dilakukan saat berada di lokasi padepokan.
Selain Dimas Kanjeng, tersangka lainnya, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Wahyudi, Letkol Wahyu Wijaya, kemudian Kapten Achmad Suryono, Kurniadi, juga dihadirkan.
Dalam rekontruksi tersebut, ada beberapa tersangka harus diperankan orang lain. Seperti Boiran, Muryad Subianto, dan Erik Yuliga serta Anis Purwanto. Sebab, keempat tersangka hingga sekarang masih menjadi DPO (daftar pencarian orang) polisi. Mereka satu per satu memperagakan sesuai dengan perannya masing-masing.
Seperti tersangka Wahyudi bersama Muryad Subianto yang ada di rumah Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Keduanya melakukan koordinasi dengan tersangka lainnya untuk datang ke padepokan.
Kemudian, Wahyudi dan Muryad menuju di tenda jemaah ada di area halaman padepokan, tepatnya di belakang rumah Taat Pribadi.
Dari situ, terlihat tiga tersangka yakni Wahyudi, Muryad dan Wahyu Wijaya berkumpul untuk menyusun rencana pembunuhan Abdul Gani. Setelah itu, Wahyudi menyampaikan perintah dari Taat Pribadi untuk menghabisi nyawa Abdul Gani.
Dari rekontruksi ini terbongkar bahwa alasan Abul Gani akan membongkar kedok keburukan di Padepokan Dimas Kanjeng ke Mabes Polri sebagai pemicunya. Terutama mengenai penggandaan uang.
Hal itulah dianggap mengancam adanya kegiatan di padepokan. "Kita mendapat perintah dari yang Mulia (sebutan Taat Pribadi), agar membunuh Abdul Gani. Saya disuruh memberitahu kalian semua," kata Wahyudi saat memperagakan beberapa adegan.
Sementara, dalam rekontruksi tersebut, polisi menurunkan sekitar 500 personel totalnya. Seperti dari personel Brimob dan Sabhara.