Dampak aktivitas Gunung Agung, banyak proyek di Bali mangkrak
Sejumlah proyek galian C di wilayah Gunung Agung Karangasem mangkrak, setelah status Gunung Agung berstatus awas. Hal ini lantaran sulit mencari material.
Sejumlah proyek galian C di wilayah Gunung Agung Karangasem mangkrak, setelah status Gunung Agung berstatus awas. Hal ini lantaran sulit mencari material.
Beberapa proyek yang mangkrak adalah pembuatan drainase dan kabel serat optik sepanjang Jalan Batu Bulan, Gianyar. Termasuk juga pembangunan proyek hotel di wilayah Badung yang mengaku kesulitan mendapatkan pasir.
Sebagian besar pasir yang digunakan berasal dari Sungai Unda Klungkung. Sementara hingga saat ini, pemerintah daerah masih disibukkan dengan upaya normalisasi sungai tersebut untuk mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Agung. Sedangkan material untuk normalisasi diambil dari sungai tersebut.
"Iya, sangat terganggu. Karena sejumlah material mulai langka," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Jumat (6/10).
Jika kondisi ini berlangsung lama, Surya Suamba khawatir sejumlah proyek akan mengalami kemunduran. Menurutnya untuk tahun ini ada ratusan proyek yang digarap rekanan Pemkab Badung.
"Ada banyak proyek yang sudah kontrak, sudah tentu akan tetap menuntut rekanan menyelesaikan proyek tepat waktu dengan kualitas yang telah ditentukan," akunya.
Bila terjadi kelangkaan material, ia pun menyarankan agar mencari alternatif lain dengan mendatangkan material dari kabupaten lain di luar Karangasem.
"Pokoknya karena sudah kontrak proyek harus selesai tepat waktu. Terlebih kondisi Gunung Agung belum ditetapkan sebagai bencana," tukasnya.
Baca juga:
Menpar klaim sudah 100 ribu wisatawan batalkan kunjungan ke Bali
Takut pulang ke desa, warga gelar tiga bulanan anak di pengungsian
Meski Gunung Agung awas, upacara Ngusaba di Pura Besakih tetap digelar
Siaga darurat bencana Gunung Agung diperpanjang hingga 16 Oktober
Gubernur Bali sebut berita negatif Gunung Agung pengaruhi sektor pariwisata
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.