Dampak suhu dingin, embun upas muncul di Dieng
Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa, Alif Faozi, mengatakan munculnya embun upas merupakan fenomena menarik bagi wisatawan karena seolah Dataran Tinggi Dieng diselimuti salju. Akan tetapi, kata dia, embun upas merusak tanaman kentang yang banyak dibudidayakan petani di Dataran Tinggi Dieng.
Embun upas atau bunga es (frost) mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng khususnya Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Diperkirakan, peristiwa tersebut terjadi akibat dinginnya suhu udara di daerah itu.
"Dini hari tadi embun upasnya terlihat cukup tebal, kemarin masih tipis. Tadi malam suhunya terasa sangat dingin, saya tidak sempat melihat termometer tapi mungkin sampai di bawah minus lima derajat Celcius," kata salah seorang warga Dieng Kulon yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa, Alif Faozi, di Banjarnegara. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (6/7).
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan faktor dominan penyebab cuaca ekstrem di Jateng? “Faktor yang paling dominan memengaruhi hal tersebut adalah adanya awan cumulonimbus, walaupun tidak semua awan cumulonimbus berpengaruh,” kata Teguh.
-
Apa fenomena alam yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng akibat cuaca ekstrem? Cuaca ekstrem ini biasanya terjadi setiap Agustus-September Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
Menurut dia, munculnya embun upas sulit diprediksi sebab tergantung pada suhu udara di Dataran Tinggi Dieng. Dia mencontohkan sebelum embun upas muncul pada Jumat (6/7) dini hari, suhu udara pada Kamis (5/7) sore terasa sangat dingin dan malam harinya makin dingin.
"Kalau sore ini terasa seperti biasa, suhu udara sekitar 16 derajat Celcius. Mungkin nanti malam embun upasnya tidak muncul, kalaupun muncul mungkin tipis," jelasnya.
Ia mengakui, munculnya embun upas merupakan fenomena menarik bagi wisatawan karena seolah Dataran Tinggi Dieng diselimuti salju.
Akan tetapi, kata dia, embun upas merusak tanaman kentang yang banyak dibudidayakan petani di Dataran Tinggi Dieng. Bahkan, tanaman kentang yang terkena embun upas akan mengering dan bisa mati.
"Seperti sore ini, banyak tanaman kentang yang mengering akibat terkena embun upas yang muncul tadi malam hingga Jumat dini hari," katanya.
Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono, mengakui jika embun upas mulai muncul dalam beberapa hari terakhir namun masih tipis dan tidak luas.
Akan tetapi, kata dia, embun upas yang muncul pada Jumat (6/7) dini hari cukup luas dan areal tanaman kentang yang terkena terlihat putih semua seperti tertutup bunga es.
"Tadi pagi, suhu udara di bawah 0 (nol) derajat Celcius, mungkin sekitar minus lima derajat Celcius," katanya.
Ia memperkirakan luas lahan tanaman kentang yang terkena embun upas sekitar 30 hektare dan tanamannya bisa rusak.
"Kalau tanaman kentang dengan umur di bawah 60 hari, ada kemungkinan akan puso. Daun tanaman kentang bakal menguning seperti terbakar," katanya.
Baca juga:
Negara-negara ini pernah diterpa suhu panas, telan banyak korban
Gelombang panas makin memburuk di Kanada, 17 orang tewas
Langit Palembang berkabut, jarak pandang sempat 100 meter
3 Penyebab udara di Jakarta akhir-akhir ini jadi dingin
Kelucuan monyet tupai santap es di tengah cuaca panas
Puluhan imigran ilegal hendak sebrangi AS tewas karena cuaca panas
Banjir Konawe Utara bikin akses Trans Sulawesi lumpuh, warga diminta mengungsi