Danlanumad: Helikopter tergelincir karena simulasi hard landing
Titik pendaratan meleset 10 meter dari target awal yang ditentukan.
Komandan Lapangan Udara Markas Angkatan Darat (Danlanumad) Ahmad Yani, Semarang, Kolonel Harryson Sitorus menyatakan bahwa insiden tergelincirnya pesawat helikopter latih jenis bell 205 karena dua awak helikopter sedang melakukan simulasi yang disebut simulasi otorotation. Latihan menerbangkan pesawat kemudian mematikan mesin pesawat dalam sisa putaran terakhir untuk landing atau mendarat.
"Itu latihan rutin emergency dan setiap latihan dalam penerbang harus lakukan itu. Otorotation memanfaatkan sisa putaran. Latihan rutin penerbang ada latihan emergency prosedur atau latihan mesin dimatikan setiap penerbang wajib mematikan mesin," tegas Harryson di Markas Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/4).
Insiden tergelincirnya pesawat akibat hard landing ini terjadi setelah Instruktur Pilot (IP) Letkol CPN Dwi Iriyantoto dan Siswa Pilot (SP) Letkol CPN Cahyo Purmono AD sudah berputar-putar di udara sebanyak 8 kali.
"Sudah muter 8 kali. Terjadinya kurang lebih jam 08.25 WIB. Dalam posisi ketinggian antara 500 feet sampai 600 feet atau sekitar sama dengan ketinggian 300 meter," ungkap dia.
Saat itulah, akhirnya pesawat mendarat dalam posisi hard landing. Pesawat tidak mengalami kerusakan yang parah.
"Akhirnya, pesawat mendarat namun saat mendarat ada hard landing. Tapi pesawat aman tidak ada hal luar biasa, pesawat sudah ditarik dan akan dicek kondisi. Semua aman dan tidak ada hal menonjol. Pesawat sudah ditarik dan diperiksa. Landasan tidak masalah," bebernya.
Penutupan sementara Bandara Ahmad Yani selama satu jam, lanjut dia, karena posisi heli yang tergelincir ada di pinggir landasan pacu pesawat Bandara Ahmad Yani.
"Landasan ditutup karena posisi pesawat di pinggir landasan. Kalau tidak ditarik pesawat lain tidak bisa masuk. Ini tidak ada hal-hal luar biasa. Kita latihan emergency karena mesin rumput hanya merapat ke landasan tetapi cuman dirumput," tuturnya.
Harryson membenarkan jika target titik landasan yang dilakukan dua pilot instruktur dan pilot siswanya meleset.
"Meleset target titik landasan sekitar lebih dari 10 meter. Harusnya runway semua, tapi resiko seperti itu kita land (mendarat) di rumput sehingga hasil simulasi enginenya bergeser," pungkasnya.
Evakuasi helikopter dilakukan dengan cara ditarik dengan mobil. Kemudian sebelum dievakuasi dilakukan peletakan beberapa papan kayu karena kondisi rumput yang becek.
"Cara evakuasi, geser dengan roda pakai roda didorong. Kakinya impact ada sedikit kerusakan ringan. Tidak ada yg berat," pungkasnya.