Dari Suciwati, petani Kendeng hingga Rio Dewanto demo Istana tuntaskan kasus Munir
Aksi kamisan ke-505 ini juga sekaligus memperingati 13 tahun kematian Munir yang dibunuh pada 7 September 2004 lalu. Pantauan merdeka.com, aksi ikut dihadiri istri Almarhum Munir, Suciwati dan para aktivis seperti Bedjo Untung.
Ratusan warga dari berbagai daerah memadati seberang Taman Pandang Istana, Monas, Jakarta pusat. Sambil memakai pakaian hitam dan topeng wajah Munir, mereka melakukan demonstrasi.
Aksi kamisan ke-505 ini juga sekaligus memperingati 13 tahun kematian Munir yang dibunuh pada 7 September 2004 lalu. Pantauan merdeka.com, aksi ikut dihadiri istri Almarhum Munir, Suciwati dan para aktivis seperti Bedjo Untung.
Para aktivis secara bergantian menyampaikan orasi damainya. Ada yang membaca puisi, membaca cerpen atau memberikan kesaksian.
Para petani Kendeng yang juga tengah melakukan aksi di lokasi yang sama sempat menyampaikan orasinya. Dalam orasinya seorang petani yang mengenakan kebaya dengan bakul Ang dipanggul menceritakan kisahnya yang tendanya direbut paksa Satpol PP.
"Seminggu lalu saya bangun tenda di sini tapi terpalnya diambil sama Satpol PP. Katanya disuruh dari Istana," kata petani itu sambil menunjuk tangannya ke arah Istana.
Dia pun mengakui Munir adalah pejuang HAM yang juga memperjuangkan hak para petani. Dia pun meminta kepada massa yang mendukung Munir untuk juga mendukung dan memperhatikan nasib para petani.
"Bapak ibu itu senang sama Munir berarti sayang juga sama petani," teriak wanita 30-an itu.
Tak hanya itu, aktor film Filosofi Kopi 2, Rio Dewanto juga hadir membawa sebuah combi Filosofi Kopi. Setidaknya 200 cup kopi akan dibagikan dalam acara tersebut secara cuma-cuma.
Dalam orasinya Rio menjelaskan aksi ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan janji-janji kampanye Presiden Joko Widodo. Salah satunya menyelesaikan kasus-kasus HAM.
"Kita mau Indonesia yang adil dan beradab," ucap Rio.
Rio pun sempat menceritakan kisahnya yang juga pernah menangani kasus petani di Langkat. Hingga kini kasusnya belum juga terselesaikan. Para petani pun masih belum jelas sementara pemerintah tak berbuat apa-apa.
Rio pun mempersilakan para peserta yang hadir untuk mencicipi kopi yang disiapkan. Namun Rio memastikan kopi tersebut tak berisi racun seperti yang diminum Munir 13 tahun silam.
"Kita siapkan combi Filosofi Kopi. Saya pastikan kopi itu tanpa arsenik dan tanpa sianida di sana," tukasnya.