Data KPA, LGBT di Banten mencapai 5.440 orang
Data KPA, LGBT di Banten mencapai 5.440 orang.
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banten mencatat jumlah kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Banten sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dimiliki KPA Banten, jumlah waria se-provinsi Banten sebanyak 3.275 orang dan pria penyuka sesama pria sebanyak 2.175 orang.
Dari jumlah tersebut, jumlah waria di Kabupaten Lebak sebanyak 184 jiwa, dan pria penyuka pria sebanyak 165 orang, Di Kabupaten Pandeglang waria sebanyak 76 jiwa dan laki-laki sebanyak lima jiwa, Kabupaten Serang waria sebanyak 184 jiwa dan laki suka laki sebanyak 165 jiwa, Kabupaten Tangerang waria sebanyak 319 dan laki suka laki sebanyak 669.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Apa yang dilakukan Mentan SYL di Bangli? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar penanaman bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Untuk di Kota Cilegon waria sebanyak 65 orang dan laki suka laki sebanyak 87 jiwa, Kota Tangerang waria sebanyak 143 orang dan laki suka laki sebanyak 396 jiwa, Kota Serang waria sebanyak 10 orang dan laki suka laki sebanyak 625 orang, dan Kota Tangerang Selatan waria sebanyak 119 dan laki suka laki sebanyak 63 orang.
Tidak hanya waria dan homo seksual, namun di Banten juga ada wanita menyukai wanita atau lesbian. Namun untuk jumlah lesbian sendiri tidak begitu signifikan.
Koordinator Program Pencegahan dan Penanggulangan KPA Provinsi Banten, Jordan mengungkapkan, dari data yang dimiliki KPA, usia termuda yaitu sekitar 16-17 tahun dan yang terbanyak diusia 18 - 35 tahun. "Untuk jumlah homo seksual dan waria yang berusia 16 -17 tahun tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan usia 18 -35 tahun," ujarnya.
Ada beberapa faktor yang menjadikan homo seksual dan waria, di antaranya psikologi, terkondisikan, ekonomi, coba-coba dalam pergaulan dan lainya. Bahkan memang ada juga yang terjadi secara genetik.
"Sebetulnya ini penyakit kejiwaan yang sakit, dan saya rasa bisa disembuhkan. Yang terkondisikan disini, menurut saya terjadi karena berada di lingkungan yang di sekelilingnya yaitu waria atau homo seksual," kata Jordan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma'ani Nina mengatakan, untuk mencegah semakin banyaknya LGBT di Banten butuh perhatian dari semua pihak. "Semua pihak harus terlibat dalam mengatasi hal ini," ujarnya.
Namun yang lebih terpenting dalam mencegah terjadinya LGBT yaitu dengan pengawasan dari keluarga. "Jadi semua pihak harus terlibat, baik media, alim ulama, orang tua, pemerintah dan elemen masyarakat lainya," katanya.
Baca juga:
Aksi mahasiswa Aceh tolak keras LGBT
PHRI Kaltim larang hotel izinkan pesta LGBT saat pergantian tahun baru
Beredar pesta tahun baru kaum LGBT di Samarinda, ini tanggapan MUI
Polresta Samarinda selidiki kabar kelompok LGBT gelar pesta tahun baru
Tolak uji materi pasal kesusilaan, MK disebut pakar legalkan kaum LGBT