Data PPNI: Perawat Meninggal Akibat Covid-19 Capai 19, Positif 53 Orang
Jika disandingkan dengan data internal dari PPNI dari Senin, 4 Mei 2020, angka meninggal tenaga medis akibat Covid-19 bertambah dari 18 ke 19 orang dan angka positif bertambah dari 50 jadi 53 orang. Lalu angka ODP dari 593 jadi 596 orang bertambah 3, PDP dari 47 jadi 48 orang, sedangkan OTG dari 93 menjadi total 97.
Dari data pantauan internal secara mandiri dari Persatuan Perawatan Indonesia (PPNI) angka meninggal dan terpapar Covid-19 para perawat tenaga medis masih terus bertambah. Hingga Jumat (8/5), perawat masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 596 orang.
"Sesuai data, Jumat 8 Mei, angka ODP (Orang dalam Pemantauan) 596 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 48 orang, dan OTG (Orang Tanpa Gejala) 97 orang," kata Ketua Umum Persatuan Perawatan Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah saat dihubungi merdeka.com.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sedangkan, untuk angka perawat meninggal akibat Covid-19 mencapai 19 orang dan positif Covid-19 ada 53 orang. Sementara perawat yang dirawat ada 68 pasien.
Berdasarkan angka tersebut, jika disandingkan dengan data internal dari PPNI dari Senin, 4 Mei 2020, angka meninggal tenaga medis akibat Covid-19 bertambah dari 18 ke 19 orang dan angka positif bertambah dari 50 jadi 53 orang. Lalu angka ODP dari 593 jadi 596 orang bertambah 3, PDP dari 47 jadi 48 orang, sedangkan OTG dari 93 menjadi total 97 orang.
Upaya Pencegahan PPNI
Atas penambahan tersebut, Harif tidak menampik jika resiko para perawat yang berada di garis depan sangat rentan terpapar virus Corona. Oleh sebab itu, dia menyiapkan beberapa imbauan dan permintaan pemenuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
"Ya, karena memang resiko tugas berada di garis depan, memang memiliki resiko yang tinggi. Maka kita terus meminta dan menghimbau, pertama untuk terpenuhnya alat pelindung diri (APD)," sebut Harif.
Selain meminta APD, Harif juga mengimbau kepada petugas kesehatan yang tidak fit (sehat) untuk tidak bekerja dahulu. Lalu, Kepada pimpinan Rumah Sakit juga harus menegaskan, hanya tenaga medis sehat kah yang boleh bekerja.
"Dan kita juga selalu mengimbau kepada para tenaga medis untuk mematuhi sop Covid-19. Seperti prosedur pemakaian APD dan pembakaran ADP, karena itu sangat penting untuk meminimalisir resiko terkena," jelasnya.
"Dan kita selalu mengimbau kepada para anggota kami untuk menjaga kesehatan, selalu berfikir positif, asupan vitamin, dan istirahat yang cukup," tambahnya.
Selain upaya-upaya tersebut, Harif juga mengatakan bahwa PPNI setiap harinya selalu memberikan pembekalan kepada para perawat mencapai sekitar 6.000 orang. "Kita juga selalu berikan imbauan-imbauan kepada perawat maupun tenaga medis kami sesuai penempatan bidang, ada yang di ICU, Gawat Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku," tutur Harif.
(mdk/gil)