Datang jam 3 pagi, warga Surabaya urus paspor mengantre 10 jam lebih
Jelang Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, puluhan pengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya harus rela menunggu selama lebih dari 10 jam, karena antre sejak pagi sebelum Subuh. Bahkan, jika sudah mendapatkan nomor antrean, mereka masih menunggu panggilan dari petugas Imigrasi.
Jelang Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, puluhan pengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya harus rela menunggu selama lebih dari 10 jam, karena antre sejak pagi sebelum Subuh. Bahkan, jika sudah mendapatkan nomor antrean, mereka masih menunggu panggilan dari petugas Imigrasi.
Seperti yang diungkapkan seorang sepasang suami istri Nanang dan Titin, warga Dukuh Pakis Gang 6, Surabaya. Keduanya harus rela antre sejak pukul 03.00 WIB di depan Kantor Imigrasi. Baru bisa masuk ke dalam, sekitar pukul 09.00 WIB, itupun nanti menunggu antrean untuk mengambil formulir administrasi mengisi biodata pribadi.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
"Saya baru bisa masuk selesai semua iya sekitar pukul 11.00 WIB. Itu setelah semua adminitrasi sudah lengkap semuanya. Baru bisa untuk melakukan foto diri, dilakukan petugas," kata Nanang kepada merdeka.com, Minggu (24/12).
Pria berusia 50 tahun itu juga mengungkapkan, kalau sebelumnya sempat melakukan pengurusan paspor melalui layanan online, namun selalu gagal, dan sering muncul kata-kata error. Dia pun akhirnya memilih jalan mengurus paspor yang digunakan untuk berangkat umrah itu secara manual, mendatangi kantor imigrasi.
"Sistem online itu sering error. Kemudian saya mengambil blangko dua minggu lalu, tapi sudah habis. Kemudian saya kembali lagi, berangkat lebih pagi dan alhamdulillah bisa dapat blangko mengurus paspor untuk umrah bersama istri (Titin)," ujar dia.
Mengenai hal tersebut Direktur Lalu lintas Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Cucu Koswala, yang saat itu melakukan sidak langsung mendengarkan dari keluhan pasutri tersebut. Dia mengaku minta maaf mengenai sistem pelayanan yang ada sekarang ini, terutama sistem online yang sering error.
"Memang benar, bapak ibu,kalau pengurusan sistem online sekarang ini sedang error. Terutama jelang Hari Natal dan pergantian Tahun Baru, itu sering terjadi di tiap tahun sekali," kata Cucu Koswala di sela sidak di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya.
Faktor dari sistem pelayanan online yang sering error, kata Cucu Koswala, dikarenakan keterbatasan sistem. Sehingga, menyebabkan membludaknya pengurus paspor. Apalagi akhir tutup tahun itu sering terjadi. Maka yang dilakukannya, pihak Imigrasi memberikan pelayanan kepada pengurus paspor.
Dengan membuka layanan paspor simpatik yang digelar secara serentak, seluruh Indonesia. "Sebenarnya Sabtu (23/12) kemarin itu harusnya buka. Tapi kita ganti, hari Minggu (24/12) ini dibuka untuk memberikan layanan paspor simpatik," katanya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya Romi Yudianto juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi membludaknya pengurus paspor, pihaknya akan membuka layanan sistem antrean walk in, sesuai dengan intruksi pimpinan. Di mana, nantinya masyarakat yang biasanya tidak bisa mengurus paspor pada hari Sabtu, maka mulai bulan depan dibuka.
"Sebagai terobosan, saya akan mencoba di awal tahun 2018 di bulan Januari, setiap Hari Sabtu pelayanan paspor sistem antrian walk in akan tetap buka, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika itu dianggap telah berhasil, maka nanti akan saya laporkan ke pimpinan, apakah dilanjutkan atau tidak," katanya.
(mdk/cob)