Demi tugas, pilot pesawat tempur TNI AU tak puasa
Berpuasa dapat menurunkan gula darah dan mengakibatkan kantuk. Sangat berbahaya untuk pilot tempur yang bertugas.
Puasa di Bulan Ramadan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Tak terkecuali bagi para penerbang tempur TNI AU di Lanud Iswahjudi. Namun ternyata puasa seorang pilot tempur tak semudah orang lain.
"Dalam melaksanakan tugasnya seorang penerbang harus dalam kondisi yang prima, sehingga tahu bagaimana mensiasati kegiatan terbang dalam keadaan berpuasa," kata Kepala Rumah Sakit Lanud Iswahjudi Letkol Kes Roikhan Harowi. Demikian keterangan pers dari Lanud Iswahyudi, Rabu (10/7).
Menurut dokter Roikhan, dalam keadaan berpuasa gula darah dalam tubuh akan turun sehingga menimbulkan rasa lemah dan mengantuk. Hal ini sangat berbahaya jika melakukan terbang yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Apalagi membawa pesawat tempur F-16 dengan kecepatan luar biasa.
"Dalam melaksanakan tugas di bulan Ramadan, jika penerbang melaksanakan tugas terbang dibawah jam 10.00, dapat tetap berpuasa, namun jika mendapat tugas terbang setelah jam 10.00 disarankan untuk tidak puasa, dan dapat diganti pada hari atau bulan lain," kata Letkol Roikhan.
Menurut Letkol Roikhan, puasa merupakan kewajiban bagi umat muslim. Di sisi lain, pilot harus menjaga keselamatan penerbang dari tuntutan tugas yang harus dilaksanakan sebagai prajurit TNI Angkatan Udara.