Demo Mahasiswa di Sumut Rusuh, Empat Kendaraan Polisi Dirusak
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyesalkan aksi demo berujung anarkis yang dilakukan mahasiswa. Sehingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas.
Sedikitnya empat unit kendaraan milik kepolisian rusak pascakericuhan massa mahasiswa yang melakukan aksi di depan gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9). Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyesalkan aksi demo berujung anarkis yang dilakukan mahasiswa. Sehingga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas.
Menurutnya, sikap seperti itu tidak mencerminkan seorang berpendidikan yang seharusnya lebih mengedepankan keintelektualan dalam menyikapi sesuatu hal termasuk menyikapi soal revisi UU KPK dan RKUHP, katanya.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
"Kami sangat sayangkan apa yang dilakukan mahasiswa yang melakukan aksi di depan gedung DPRD Sumut. Seharusnya mereka bisa lebih berpikir jernih menyikapi dan bijak dalam bertindak. Ada empat unit kendaraan polisi dirusak, padahal awalnya aksi mereka berjalan baik-baik saja," katanya dilansir Antara.
Sebelumnya, aksi ribuan mahasiswa di DPRD Sumut, Selasa, berakhir ricuh setelah mereka melempari gedung dewan dengan batu dan berbagai benda lainnya.
Personel kepolisian yang sejak semula bersiaga, akhirnya mengambil tindakan tegas menghalau massa dengan water canon. Namun hal itu tidak membuat massa mundur, malah semakin beringas melempar gedung dewan dan personel kepolisian.
Gas air mata juga terpaksa dilepaskan untuk menghalau massa yang semakin beringas, dan secara perlahan massa mundur ke arah Lapangan Benteng. Personel kepolisian terus maju menghalau mahasiswa yang sesekali masih melakukan pelemparan batu ke arah petugas.
Baca juga:
Situasi Mencekam Bentrokan Polisi dan Mahasiswa di DPR
Pagar Dijebol Mahasiswa, Gerbang Belakang DPR Dijaga TNI
Pesan Sultan Hamengkubuwono X ke Mahasiswa: Silakan Demo, yang Penting Tertib
VIDEO: Demo di DPR Berlangsung Ricuh, Bamsoet Urung Temui Mahasiswa
Sempat Dipukul Mundur Polisi, Mahasiswa Kembali Demo di Depan DPR Hingga Padati Tol
Usai Dipukul Mundur, Pendemo Bakar Barier dan Spanduk di Bawah Flyover Senayan