Demokrat sindir Jokowi tenggelamkan perahu kecil, bukan kapal
"Kapal dongkrong ditarik ke tengah laut kemudian dibom, ini kan hanya berani beranian enggak pada tempatnya," kata Agus.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto mengkritik keras kebijakan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Menurut Agus, pengeboman dan penenggelaman kapal asing tersebut hanya sebagai upaya pencitraan besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Jokowi.
"Memang putusannya orang itu bersalah, sehingga kapalnya itu dibom padahal kalau menurut saya itu bukan kapal, perahu mungkin barang kali," kata Agus dengan nada menyindir, Jakarta, Rabu (24/12).
Agus menambahkan, yang ditenggelamkan dan dibom oleh pemerintah sebetulnya bukan kategori kapal. Tetapi hanya perahu kecil yang diketahui sudah tidak beroperasi.
"Sehingga kita negara ini beli alutsista mahal-mahal hanya untuk mengebom perahu, bisa dibayangkan ini kebijakan yang mana yang bagus," jelas Agus yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPR ini.
"Jadi kebijakan pencitraan yang tidak benar lah seperti ini hanya pencitraan wah Indonesia sekarang berani mengebom kapal, kapal dongkrong ditarik ke tengah laut kemudian di bom, ini kan hanya berani beranian enggak pada tempatnya," imbuhnya.
Diakui Agus, memang perahu-perahu yang dibom itu sudah selesai untuk semua urusannya. Perahu itu melanggar, sudah ditangkap, ikannya sudah dilelang kemudian orangnya sudah disuruh turun dan sudah di proses hukum.
"Apa sekarang hubungan kita dengan negara lain menjadi lebih baik? kan tidak. Apa sekarang pencuri ikan menjadi lebih takut? apakah dengan ngebom itu tidak merusak biota laut? biota lautnya juga rusak, sehingga proses berani berani ini proses berani yang tidak benar ini," jelas Agus.
"Sehingga ini perlu dikoreksi, sehingga kebijakan seperti ini kebijakan pencitraan yang tidak bagus," tandasnya.