Densus 88 tangkap penjual mebel di Klaten
Densus 88 tangkap penjual mebel di Klaten. Keluarga saat ini tak mengetahui ke mana S dibawa. Mereka juga tak mengetahui jika S telah ditangkap Densus 88. Pihak kepolisian baik dari Polsek Pedan maupun Polres Klaten tidak memberikan surat dan pemberitahuan apapun terkait kabar penangkapan tersebut.
Petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali menangkap S, warga Pedan, Desa Jetis Wetan, Klaten, pada Rabu (14/12) sore. Pria tersebut selama ini diketahui bekerja sebagai penjual mebel di Klaten.
Keluarga saat ini tak mengetahui ke mana S dibawa. Mereka juga tak mengetahui jika S telah ditangkap Densus 88. Pihak kepolisian baik dari Polsek Pedan maupun Polres Klaten tidak memberikan surat dan pemberitahuan apapun terkait kabar penangkapan tersebut.
"Saya tidak tahu, semua keluarga juga tidak tahu ke mana bapak pergi. Tidak ada pemberitahuan apa-apa. Tadi tahu-tahu ada wartawan datang menanyakan apa benar bapak ditangkap Densus 88, gitu," ujar Sri Mulyani, istri S saat ditemui wartawan dirumahnya, Kamis (15/12).
Kepala Desa Jetis Wetan, Aris Dwiyanto, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengaku sudah mengkonfirmasi perihal penangkapan itu ke Polsek Pedan. Petugas Polsek, kata dia, membenarkan adanya penangkapan salah satu warganya itu.
"Saya sudah konfirmasi ke Polsek dan katanya benar ada penangkapan salah seorang warga saya oleh Densus 88. Namun pihak Polsek tidak memberikan terkait alasan penangkapan tersebut. Kondisi dan keberadaan S juga tidak diketahui," kata Aris.
"Tapi mereka membenarkan dibawa Densus kemarin sore sekitar jam 15.00," terangnya.
Aris menambahkan, dirinya merasa curiga sejak pagi ada sebuah minibus hitam berpelat nomor Jakarta yang parkir di sekitar rumah S. Sehari-harinya, tak ada kegiatan S yang mencurigakan.
"Kesehariannya biasa seperti masyarakat lain. Salat dan pengajian juga bersama-sama masyarakat yang lain. Pekerjaannya setiap hari jualan mebel," ucapnya.
Arie menambahkan, dalam waktu dekat akan datang ke rumah keluarga S untuk memberitahukan penangkapan tersebut.
"Saya kemarin sudah ke sana, tapi enggak ketemu. Pintunya tertutup rapat semua. Nanti saya kesana lagi untuk pemberitahuan kabar penangkapan dari Polsek ini," tutupnya.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
Baca juga:
Polri temukan atribut ISIS dan bahan kimia berdaya ledak tinggi
Polri: 11 Terduga teroris sel-sel terorisme Bahrun Naim di Indonesia
Ini peran tujuh tersangka bom 'rice cooker' di Bekasi
Ini barang bukti kelompok teroris Nur Solikhin yang diamankan
Densus 88 tangkap terduga teroris perempuan di Tasikmalaya
Sebut teroris pengalihan isu Ahok, Eko Patrio diperiksa polisi