Deretan polisi bunuh diri dipicu hal sepele
Polisi itu bunuh diri depan istri dua anak dan ayahnya.
Kasus-kasus bunuh diri ini menjadi perhatian karena dilakukan oleh polisi. Pemicu para aparat ini memilih mengakhirinya hidupnya juga sepele. Seharusnya bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah.
Anggota Buru Sergap (Buser) dari Satuan Narkoba Polres Karangasem, Brigadir Kepala Made Suartawan bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke kepalanya. Sang istri Ni Putu Ekawati (29) melihat langsung kejadian ini.
Teriakan histeris Putu membuat warga Banjar Dinas Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, geger. Ironisnya, aksi yang dilakukan Made tidak hanya depan istri, tetapi di depan kedua anak dan ayahnya.
Penyebab bunuh diri ini diduga akibat percekcokan, Senin dinihari. Anggota ini cemburu terhadap istrinya yang bekerja di Bank cabang Mandiri Karangasem.
"Saat itu yang saya ingat dia datang marah-marah dan bertanya, 'apa saja yang kamu kerjain di rumah dari pagi?' Saya jawab, ya bikin jajan dari pagi," kenang Putu.
Emosi korban semakin memuncak manakala melihat baju dinasnya belum dicuci. Di tengah emosinya yang memuncak itu korban lantas mengusir istrinya agar pulang ke rumah orangtua. Made sempat melakukan kekerasan, sebelum akhirnya Putu lari ke rumah mertua.
Made Suartawan yang masih tersulut emosi menyusul istrinya. Keduanya kembali terlibat cekcok, sementara korban yang emosinya memuncak mengambil pistol dinasnya dan mengisi amunisi ke dalamnya sembari mengatakan.
"Nah tiyang sube ane mati, (Ya biar saya saja yang mati). Dan dia benar menembakan ke kepalanya sendiri," ungkap anggota di Polres Karangasem.
Ada juga Briptu Dodik Setiawan, seorang anggota Polsek kawasan Pelabuhan Tanjungwangi, Polres Banyuwangi, Jawa Timur, tewas diduga bunuh diri.
Peristiwa tragis itu bermula ketika sekitar pukul 14.00 WIB korban menelepon ibu kandungnya. Saat itu korban terdengar sempat meminta maaf kepada orangtuanya.
Setelah itu sekira pukul 16.00 WIB korban menerima telepon dari istrinya. Terdengar sepertinya korban sedang menghadapi persoalan keluarga.
Seraya berbicara dengan istrinya, korban menuju ruang Intel Mapolsek kawasan Pelabuhan Tanjungwangi dan menutup pintu ruangan. Saat itulah kemudian terdengar suara letusan senjata api dan korban sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Selain itu Brigadir Jeremi Manurung, anggota Unit V Dit Reskrimum Polda Metro Jaya ditemukan tewas bersimbah darah dengan lubang peluru menganga di keningnya. Jeremi tewas bunuh diri di rumahnya.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Brigadir Jeremi selama ini dikenal sebagai penyidik terbaik. "Sebab bunuh diri saat ini masih di dalami, sementara ini korban diduga stres," ujar Rikwanto, Jumat (24/5).
Baca juga:
Marak polisi bunuh diri, Polri perketat aturan kepemilikan pistol
Emosi baju dinas belum dicuci istri, polisi tembak kepala sendiri
Sebelum ditemukan gantung diri, Aiptu Suparno hilang semalaman
Anak Aiptu Suparno histeris saat lihat ayahnya tergantung di rumsong
Begini kronologi ditemukan polisi gantung diri di Lenteng Agung
Aiptu Suparmo ditemukan gantung diri di rumahnya di Lenteng Agung
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).