Di depan para notaris, Jokowi sebut perizinan di Indonesia begitu panjang & sulit
Di Indonesia, kata Jokowi, proses perizinan begitu panjang, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Jokowi mengaku memiliki pengalaman investasi di Uni Emirat Arab.
Presiden Joko Widodo tidak henti-hentinya mempromosikan pentingnya penggunaan uang nontunai. Dalam pidatonya di Seminar Internasional Ikatan Notaris Indonesia di Nusa Dua Bali, Jokowi mengatakan Indonesia baru beberapa tahun mengenal internet dan sudah saatnya mengikuti perkembangan yang begitu cepatnya berubah.
"Kita tidak bisa mengejar perubahan-perubahan itu. Perubahan begitu cepat, dunia berubah begitu cepat. Sekarang bagaimana orang berbicara untuk bagaimana tinggal di luar angkasa. Di negara lain, orang sudah membayar melalui HP. Hal yang berhubungan dengan pembayaran semuanya online. Sedangkan kita baru 10 persen yang membayar dengan nontunai, tetapi itupun sudah ditinggal. Ini sistem, kalau perubahan-perubahan ini tidak kita sadari, maka kita akan ditinggal oleh negara lain," katanya, Jumat (8/9).
Kepada para notaris, Jokowi bercerita saat masih menjadi pengusaha. "Saya pernah jadi pengusaha, pernah menjadi Wali Kota di Solo, pernah jadi gubernur. Selama menjadi pengusaha, saya selalu berurusan dengan notaris. Tidak sekali, dua kali, tetapi berkali-kali. Saya berurusan dengan notaris, saya tidak tahu apakah notaris saya ada di sini juga atau tidak ya," katanya.
Jokowi juga mengatakan begitu susahnya dan begitu panjangnya perizinan melalui notaris. "Sekarang ini bukan negara besar mengalah negara kecil, tetapi negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat," ujarnya.
Di Indonesia, kata Jokowi, proses perizinan begitu panjang, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Jokowi mengaku memiliki pengalaman investasi di Uni Emirat Arab.
"Saya datang ke kantor perekonomian. Setelah serahkan berkas, saya disuruh ke gedung sebelah, tandatangan di notaris, karena online dan sudah siap berkasnya. Semua izin sudah keluar tidak ada hitungan jam. Itu 16 tahun lalu. Saya bisa mendirikan kantor, pabrik, saya bisa mendirikan show room, semuanya dalam satu jam, dan kita baru mulai tetapi negara lain sudah melaksanakannya," ujarnya.
Dalam urusan dengan notaris, Jokowi minta agar seluruh sistem perizinan diperbaiki. "kita ingin memperbaiki sistem, kita ingin cepat. Saya minta agar notaris Indonesia untuk melihat, menilai, mana regulasi yang perlu dihilangkan karena menghambat, sehingga kecepatan pembangunan dicapai," harapnya.
Diakuinya bahwa negara yang dipimpinnya penuh dengan aturan. "Sediki-sedikit aturan, semua jadi tidak teratur. Sebetulnya izin hanya satu, yang banyak itu syarat, tetapi syarat itu menjadi izin, izin itu beranak pinak," ungkapnya.
Tidak puas dengan ketegasan, Jokowi meminta tiga orang untuk naik ke panggung. Pada kesempatan itu tiga notaris yang ditunjuk melakukan simulasi perizinan secara online dan hasilnya hanya butuh waktu 2 menit.
"Itu tadi bisa cepat, tetapi dalam prakteknya mencapai dua minggu," sentilnya.