Di depan pengurus ICMI, JK cerita ditegur pelayan kopi saat Ramadan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka puasa bersama majelis pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Wapres, Jl Merdeka Selatan, Kamis (31/5). Sebelum berbuka puasa JK yang juga ketua dewan penasihat ICMI memberikan ceramah di depan para pengurus.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka puasa bersama majelis pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Wapres, Jl Merdeka Selatan, Kamis (31/5). Sebelum berbuka puasa JK yang juga ketua dewan penasihat ICMI memberikan ceramah di depan para pengurus. Dalam ceramahnya, JK bersyukur di Indonesia masih diberikan kemudahan waktu istirahat, salat dan makan (Ishoma) ketika mengikuti acara.
"Saya bersyukur di Indonesia pasti interupsi segala macam itu untuk ishoma," kata JK di depan para pengurus ICMI, Istana Wapres, Jl Merdeka Selatan, Kamis (31/5).
Berbeda dengan di Istanbul, Turki, JK menceritakan saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) pada Jumat (18/5) lalu di awal ramadan, sulit untuk diberikan waktu beribadah. Dia menceritakan, OKI dimulai pukul 5 sore waktu Turki. Sampai magrib berkumandang, JK berharap bisa diberikan ishoma.
Namun acara tetap dimulai, hanya diberikan teh hangat dan kurma. Usai acara pun salat maghrib dan isya, kata JK, pun di jamak. Tarawih juga tidak sempat.
"Ternyata pertemuannya simpel sekali. Jadi sebelum maghrib dibagilah teh dan kurma. Saya pikir biasa juga. Bicara membuka pidato semua sampai azan berhenti, buka puasalah. Tapi setelah itu langsung saja bicara saja terus," kata JK.
Berbeda saat bertandang ke Spanyol saat Ramadan bersama kedutaan RI 10 tahun lalu. JK sempat jadi musafir.
"Saya naik pesawat dari AS singgah di Frankfurt lalu ke Madrid tentu tidak sempat. Kita musafir saja. Jam 6 saya pikir sudah lewat puasa. Saya tiru teman-teman sudah banyak. Terus kemana kita ini, oh kita jalan-jalan sambil cari minum kopi saya bilang," cerita JK.
Ketika di Kafe bersama 15 orang, JK sempat ditegur pelayan lantaran memesan kopi tetapi belum saatnya berbuka. Namun JK bilang, mereka adalah musafir. Tetapi dia ingat bukan musafir lantaran menggunakan pesawat terbang.
"Kalau saya terbang tidak dianggap musafir. Kalau kita 80 km langsung ke Bogor dikit bisa (dianggap musafir)," ungkap JK.
Lalu pelayan di kafe tersebut, JK mengingatkan, agar memberi contoh sebagai wakil presiden. Kemudian, pelayan tersebut mempersilakan JK menikmati kopi tetapi esoknya harus berpuasa kembali.
"Wakil presiden janji, besok puasa, hari ini saya kasih kopi tapi besok mesti puasa?" kata JK sambil menirukan pembicaraan pelayan tersebut.
"Iya," JK menjawab.
Dari dua negara yang telah disambangi, JK mendapat pelajaran soal agama di Spanyol. Oleh karena itu persoalan keagaaman harus dikaji.
"Karena itu maka banyak hal-hal yang perlu dikaji, dalam keagamaan kita," ungkap JK.
Baca juga:
JK yakin RKUHP selesai sebelum HUT RI ke-73
Wapres JK minta masyarakat tak khawatir soal e-KTP tercecer
JK sebut jika ditotal gaji menteri lebih tinggi dari BPIP
Jokowi-JK beda sikap soal eks napi korupsi nyaleg, ini tanggapan Demokrat
Wapres dukung larangan eks koruptor jadi caleg agar DPR berwibawa